Perpustakaan `Romo Mangun ` wahana belajar warga Kali Code

id romo mangun museum

Perpustakaan `Romo Mangun ` wahana belajar warga Kali Code

Museum/perpustakaan Romo Mangun Kali Code Yogya (codetourism.blogspot.com)

Jogja (ANTARA Jogja) - Perpustakaan `Romo Mangun` di Kampung Ledok Kali Code Kotabaru, Kota Yogyakarta, selama ini menjadi wahana belajar bagi warga di wilayah tersebut.

Pengelola perpustakaan tersebut yang juga Ketua RT 01 RW 01 Ledok Kali Code Kotabaru,Yogyakarta, Darsam di Yogyakata, Minggu mengatakan perpustakaan ini dikenal dengan nama Museum Romo Mangun, karena dulu merupakan tempat tinggal tokoh masyarakat yang selama itu membantu warga bantaran Kali Code.

"Perpustakaan itu memiliki koleksi buku-buku yang beragam di antaranya tentang keagamaan, cerita, hukum, dan gambar rancangan arsitektur Romo Mangun.Warga Kali Code banyak yang belajar di tempat itu, " katanya

Menurut dia, almarhum Romo Y.B Mangunwijaya yang meninggal pada 1999 itu lebih dikenal dengan sebutan Romo Mangun adalah seorang Pastor Katholik yang mendampingi warga Kali Code antara 1980-1986, di mana saat itu hunian kawasan bantaran Kali Code tersebut hendak digusur.

"Beliau menentang rencana penggusuran hunian warga miskin itu dan membuatkan konsep hunian yang layak bagi warga bantaran Kali Code tersebut ," kata Darsam.

Dia mengatakan, museum Romo Mangun berupa sebuah bangunan yang didirikan untuk mengenang jasa-jasa Romo Mangun secara simbolik. Bangunan ini merupakan representasi karya Romo Mangun di bantaran Kali Code. Bangunan museum ini dibuat oleh Rotary Yogyakarta Tamansari, dan diresmikan pada 2008.

Pada erupsi Merapi 2010, kata Darsam, bangunan perpustakaan ini mengalami kerusakan parah pada bagian pondasi. Kala itu, warga menanggulangi hanya dengan membuat penahan air dari kantong pasir.

"Baru pada Oktober 2011, Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta memperbaiki pondasi yang rusak itu," katanya.

Menurut dia, warga kampung tersebut tidak mampu secara finansial untuk memperbaiki kerusakan itu. Karena mereka termasuk golongan ekonomi lemah.

"Sampai sekarang, usaha warga untuk melestarikan bangunan itu dengan kerja bakti dengan tujuan membersihkan perpustakaan itu, setiap dua minggu sekali," katanya.

Dia mengatakan, walau kurang secara finansial, warga Code cukup terbantu dengan adanya bantuan dari kolega almarhum Romo Mangun dari dalam dan luar negeri, yang sampai sekarang masih sering berkunjung ke Code.

"Para kolega membantu merestorasi bangunan karya-karya Romo, mereka memperbaiki tanpa merubah karakter asli bangunan" katanya.(U.H008)