Meski dibatasi ketat Israel, sekitar 90.000 warga Palestina Salat Jumat di Al-Aqsa

id Masjid Al-Aqsa,Salat Jumat,Ramadan,Palestina,Israel,Pembatasan

Meski dibatasi ketat Israel, sekitar 90.000 warga Palestina Salat Jumat di Al-Aqsa

Arsip - Umat Islam menghadiri salat Jumat pertama Ramadhan di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, pada 24 Maret 2023. ANTARA/Xinhua/Chen Junqing.

Yerusalem (ANTARA) - Sekitar 90.000 warga Palestina melaksanakan Salat Jumat pertama di Bulan Ramadan di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur, meskipun Israel memberlakukan pembatasan ketat. Hal ini terjadi meskipun polisi Israel telah menempatkan 3.000 petugas di seluruh Yerusalem Timur pada Hari Jumat.

“Sekitar 90.000 jamaah menghadiri salat Jumat di Masjid Al-Aqsa,” kata Sheikh Azzam al-Khatib, direktur jenderal Wakaf Islam di Yerusalem, kepada Anadolu.

Pada Kamis, otoritas Israel mengumumkan pengetatan pengamanan dengan memasang pos pemeriksaan di sekitar Yerusalem, yang menghalangi banyak warga Palestina dari Tepi Barat yang ingin mencapai Al-Aqsa.

Di samping itu, hanya pria di atas 55 tahun, wanita di atas 50 tahun, dan anak-anak di bawah 12 tahun yang diizinkan masuk ke masjid, dengan syarat mereka mendapatkan izin keamanan terlebih dahulu dan menjalani pemeriksaan ketat di titik-titik tertentu.

Baca juga: Norwegia mengutuk Israel untuk bangun sinagoge di kompleks Al-Aqsa

Walau begitu, banyak warga Palestina dari Yerusalem dan kota-kota Arab lainnya tetap berupaya mencapai masjid. Kelompok relawan, termasuk penjaga Al-Aqsa dan tim keamanan, membantu kelancaran salat.

Saat khotbah, Muhammad Salim Muhammad Ali, khatib Jumat Masjid Al-Aqsa, memuji semangat jamaah yang tetap hadir meskipun adanya pembatasan, dan menyerukan upaya lebih lanjut untuk melindungi tempat suci tersebut.

Di akhir salat, para jamaah mengadakan salat jenazah bagi arwah warga Palestina yang terbunuh oleh pasukan Israel di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.

Sejak pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, otoritas Israel telah memberlakukan tindakan ketat yang membatasi akses warga Palestina dari Tepi Barat ke Yerusalem Timur.

Pembatasan ini dipandang oleh Palestina sebagai bagian dari strategi Israel untuk mengubah identitas Arab dan Islam di Yerusalem Timur, termasuk di Al-Aqsa.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Bisa picu perang, pendanaan tur pemukim ilegal di Al-Aqsa

Baca juga: PBB tegaskan pendirian sinagoge di Masjid Al-Aqsa perburuk ketegangan

Baca juga: Israel danai pemukim ilegal serbu Masjid Al Aqsa

Baca juga: Menteri Israel serbu Masjid Al-Aqsa, AS mengutuk


Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025