Jakarta (Antara Jogja) - Lomba Desain Batik di Jakarta pada 10 April hingga 10 Mei 2013 yang diselenggarakan PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk bertujuan menarik minat generasi muda pada desain batik.
Corporate Communications Manager TBIG yang merupakan perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi, Wiyanna dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis, mengatakan lomba desain batik TBiG ditujukan bagi pelajar, masyarakat umum, serta perajin batik yang merupakan awal dari upaya pengembangan CSR TBIG di bidang budaya.
"Kegiatan itu dilakukan agar batik dapat dikenal oleh generasi muda yang cenderung melupakannya," katanya.
Menurut, dia, gagasan mengadakan lomba desain batik dengan menggunakan logo korporasi merupakan hal baru di Indonesia.
"Dengan meningkatkan promosi batik serta menciptakan tren baru di kalangan korporasi akan membuat desain masing-masing sebagai identitas perusahaan disamping logo perusahaan," katanya.
Wiyanna mengatakan, dengan lomba batik ini diharapkan dapat menggali ide kreatif dan memberi ruang apresiasi generasi muda dalam merancang motif batik, serta menumbuhkan kecintaan dan kepedulian generasi muda terhadap pelestarian dan pengembangan budaya batik.
Dalam lomba ini, peserta ditantang untuk mendesain motif batik yang dikembangkan dari bentuk logo dan filosofi PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk. Kemudian dikembangkan menjadi motif baru seperti motif yang sudah dikenal masyarakat yaitu motif Batik Kawung, motif Batik Parang Kusumo, motif Batik Truntum, motif Batik Pamiluto.
Sementara itu, Direktur Utama TBIG, Herman Setya Budi mengatakan rumah Batik TBIG akan menghasilkan desain batik terbaru yang akan dipasarkan dalam wadah Koperasi Masyarakat Batik TBIG yang akan dikelola secara swadaya oleh anak didik Rumah Batik TBIG.
"Kami membantu pemerintah dalam pelestarian kebudayaan Indonesia yaitu batik, melalui pengembangan Rumah Batik TBIG di Pekalongan," katanya.
Pekalongan adalah kota pesisir yang mudah menerima setiap desain dan warna-warna baru. Dengan demikian jika misi Rumah Batik TBIG adalah pengembangan, Pekalongan adalah kota yang tepat bagi keberadaan Rumah Batik TBIG, ujarnya.
Hasil karya pemenang akan dipamerkan kepada publik, dan untuk selanjutnya diaplikasikan dalam bentuk batik tulis dan batik cetak di Rumah Batik TBiG.
Di samping itu, hasil karya pemenang akan menjadi bagian dari identitas perusahaan.
Dari seluruh peserta yang masuk akan dipilih, TBiG akan memilih enam karya terbaik sebagai pemenang. Mereka akan didatangkan ke Jakarta untuk mempresentasikan karyanya dihadapan dewan juri yang merupakan pakar di bidang batik dan desain.
Selain kegiatan Lomba Desain Batik TBIG, PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk juga membangun tempat pembinaan dan pemberdayaan batik di Desa Wiradesa, Pekalongan bernama Rumah Batik TBIG yang membantu para buruh batik disana untuk di didik menjadi pengrajin dan pengusaha.
(S037)