Jogja (Antara Jogja) - Universitas Negeri Yogyakarta memberikan pelatihan "audio bioharmonic system" kepada petani bawang di Desa Tirtomulyo, Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk meningkatkan hasil panen komoditas itu.
"Audio Bioharmonic System adalah cara pemupukan daun dengan pengabutan larutan pupuk yang mengandung `trace` mineral yang digabungkan serentak bersama gelombang suara berfrekuensi tinggi," kata instruktur pelatihan Nur Kadarisman di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, konsep kerja teknologi ini adalah penyemprotan nutrisi yang berupa pupuk daun dengan memakai bantuan pemasangan generator penghasil gelombang suara.
"Keduanya digabungkan sehingga menjadi dua aktivitas yang bekerja sinergis, harmonis, dan saling mendukung sehingga mampu meningkatkan efisiensi fotosintesis," kata dosen Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas MIPA UNY itu.
Ia mengatakan, "Audio Bioharmonic System" berawal dari mitos yang berkembang di masyarakat bahwa apabila tanaman yang sedang mereka kerjakan terdapat suara-suara binatang seperti jangkrik, orong-orong, kinjeng tangis, dan garengpung hasil panennya akan berlimpah.
Berdasarkan penelitian berjudul "Spektrum Bunyi Binatang Alamiah Sebagai Local Genius untuk Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tanaman Holtikultura" menunjukkan hasil yang mengembirakan karena dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas beberapa tanaman holtikultura.
"Penelitian tersebut menggunakan teknologi gelombang suara jangkrik, kinjeng tangis, dan garengpung untuk menyuburkan tanaman menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi antara 3.500 Hz hingga 5.000 Hz dan dipadu nutrisi organik melalui daun," katanya.
Dosen Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas MIPA UNY Agus Purwanto mengatakan, "Audio Bioharmonic System" dapat mempercepat pertumbuhan tanaman baik tinggi maupun diameter batang serta meningkatkan produktivitas hasil panen.
Menurut dia, dari pengamatan peneliti terhadap tanaman bawang dan kentang di Pegunungan Dieng dengan kebun seluas 15 hektare, pertumbuhan diameter tanaman dan produktivitasnya bisa meningkat 150-200 persen.
"Setelah diadakan pelatihan `Audio Bioharmonic System`, mahasiswa KKN PPM UNY akan mendampingi para petani selama dua bulan untuk menerapkannya pada lahan mereka," katanya.
Pelatihan itu dilakukan dosen Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas MIPA UNY yakni Eko Widodo, Nur Kadarisman, Agus Purwanto, dan Dadan Rosana dengan melibatkan 35 mahasiswa KKN PPM UNY dari berbagai fakultas.
(B015)
Berita Lainnya
BI sebut bawang merah menjadi pemicu utama inflasi di DIY
Selasa, 3 Desember 2024 13:34 Wib
Harda-Danang siap jadikan Pandowoharjo Sentra Bawang Merah Sleman
Selasa, 8 Oktober 2024 18:01 Wib
Anggota DPRD Kulon Progo dukung Sentra Bawang Merah Srikayangan
Jumat, 23 Agustus 2024 20:51 Wib
DPP Kulon Progo: Luas tanam bawang merah di Sentolo 300 hektare
Senin, 5 Agustus 2024 10:29 Wib
BRIN mengembangkan bawang hitam digunakan terapi kardiovaskular di Indonesia
Kamis, 1 Agustus 2024 13:51 Wib
Pemkab Bantul luncurkan desa ekosistem keuangan Inklusi di Selopamioro
Selasa, 16 Juli 2024 18:46 Wib
Bantul panen bawang merah seluas 700 hektare pada Juli-Agustus 2024
Kamis, 11 Juli 2024 0:26 Wib
Pemkab Bantul dan TNI AL dukung petani lahan pasir wujudkan ketahanan pangan
Rabu, 10 Juli 2024 17:05 Wib