14 sekolah Yogyakarta jadi "labschool" UNY

id UNY

14 sekolah Yogyakarta jadi "labschool" UNY

Universitas Negeri Yogyakarta (Ist)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Sebanyak 14 sekolah di Kota Yogyakarta mulai tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas/kejuruan menjadi sekolah laboratorium Universitas Negeri Yogyakarta dan pencanangan dilakukan di SMA Negeri 9 Yogyakarta, Rabu.

Pencanangan sekolah laboratorium atau "labschool" tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut atas kesepakatan bersama yang telah terjalin antara Pemerintah Kota Yogyakarta dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang ditujukan untuk peningkatan kualitas pendidikan.

"Kualitas pendidikan di Kota Yogyakarta perlu terus ditingkatkan, sedangkan UNY juga membutuhkan sekolah laboratorium sebagai sarana untuk mempersiapkan guru profesional," kata Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNY Wawan Sundawan saat pencanangan "labschool".

Menurut dia, sekolah laboratorium tersebut akan dikembangkan sesuai standar nasional pendidikan yang diperkaya dengan berbagai unsur sesuai keunggulan sekolah sehingga menghasilkan lulusan yang unggul dan berwawasan global.

Proses pembelajaran di sekolah laboratorium tetap akan mengacu pada kurikulum nasional yang diperkaya dalam berbagai hal, di antaranya menggunakan dwi bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Inggris dalam penyampaian materi pelajaran, berbasis teknologi komunikasi dan informasi serta menggunakan pendekatan ilmiah.

Sebanyak 14 sekolah yang ditetapkan sebagai sekolah laboratorium tersebut adalah TK Pembina Yogyakarta, TK Negeri 2 Yogyakarta, TK Pedagogia, SD Negeri Tegalrejo, SD Negeri Giwangan, SMP Negeri 1 Yogyakarta, SMP Negeri 7 Yogyakarta, SMA Negeri 4 Yogyakarta, SMA Negeri 6 Yogyakarta, SMA Negeri 9 Yogyakarta, SMK NEgeri 2 Yogyakarta, SMK Negeri 5 Yogyakarta, SMK Negeri 6 Yogyakarta dan SMK Negeri 7 Yogyakarta.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana mengatakan, keberadaan 14 sekolah yang menjadi sekolah laboratorium UNY tersebut diharapkan dapat semakin mengukuhkan predikat Yogyakarta sebagai Kota Pelajar.

"Predikat Yogyakarta sebagai kota pelajar perlu terus dipertahankan dan dikembangkan, apalagi sudah banyak daerah yang mengklaim sebagai kota pelajar," katanya.

Sedangkan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, Yogyakarta berkomitmen mewujudkan pendidikan yang berkualitas, berkarakter dan inklusif.

"Sekolah laboratorium ini bisa mendukung pemerintah dalam membangun sistem pembelajaran yang berkualitas, berkarakter dan inklusif seperti yang selama ini diharapkan," katanya.

Sementara itu, Rektor UNY Rochmat Wahab mengatakan, keberadaan sekolah laboratorium sangat dibutuhkan oleh universitas untuk menghasilkan guru-guru yang profesional di bidangnya.

"Setelah otonomi daerah berlaku, pelaksanan sekolah laboratorium tidak berjalan maksimal. Namun secara perlahan-lahan semuanya bisa kembali dilakukan dengan baik," katanya.

UNY tidak dapat membangun sekolah laboratorium sendiri karena terbentur peraturan perundang-undangan sehingga universitas membutuhkan mitra yaitu sekolah untuk dijadikan sekolah laboratorium.

"Kami berharap, sekolah-sekolah ini menjadi sekolah unggulan. Di Kota Yogyakarta, semua sekolah bisa menjadi sekolah unggulan," katanya.

Kepala SMA Negeri 9 Yogyakarta Maman Surahman mengatakan, pendampingan secara informal sudah dilakukan saat sekolah tersebut menyatakan sebagai sekolah yang memiliki keunggulan di bidang seni dan buaya.

"Kami sudah melakukan sosialisasi mengenai sekolah laboratorium ini, dan semua pihak mendukung. Kami merasa tidak terbebani dan justru bisa memiliki kesempatan untuk mengembangkan sekolah sesuai keunggulan kami," katanya.

(E013)

Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2025