Jogja (Antara Jogja) - Gusti Kanjeng Ratu Pembayun yang kini berganti nama menjadi Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi mengakui dengan nama baru yang disandangnya itu menandakan akan mendapatkan tugas atau tanggung jawab yang berat untuk memajukan Keraton Yogyakarta.
"Tanggung jawab serta tugas di keraton akan semakin berat, yang penting saya tulus ikhlas membantu memajukan Mataram," kata GKR Mangkubumi di kediamannya di Dalem Wironegaran, Yogyakarta, Jumat.
Sebelumnya pada Selasa (5/5), Sultan mengeluarkan "dawuh raja" yang berisi penggantian nama Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun (putri pertama Sultan) menjadi GKR Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram.
Menurut dia penggantian nama dirinya tersebut tidak serta merta berarti menjadi putri mahkota atau penerus tahta Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat. "Kalau ada kata-kata "putri mahkota" itu di koran (surat kabar) saja," kata dia.
Dia mengaku tidak tahu-menahu mengenai penggantian nama tersebut. Pemberitahuan penggantian nama juga dilakukan secara mendadak oleh Sultan pagi menjelang upacara "dawuh raja" di Sitihinggil, Keraton Yogyakarta, Selasa (5/5).
Kendati demikian, dia mengatakan, jika pada akhirnya penggantian nama itu akan mengamanatkan dirinya sebagai penerus tahta, dia mengaku sudah menyiapkan diri, baik secara mental maupun spiritual. "Karena keraton milik Allah, raja juga milik Allah. Saya sebagai putri dalem, perintah apapun yang diberikan akan saya jalankan, berat ringan akan saya pikul," kata dia.
Menurut dia pengelolaan keraton, pada dasarnya tidak dapat dikelola dengan menggunakan pikiran saja, melainkan harus menggunakan olah rasa. "Rasa membuat peka, membuat kita mengerti asal-usul, jati diri kita. Sementara pikiran ya seperti saat ujian ya harus belajar, karena harus menghafal," kata dia.
(L007)
Berita Lainnya
Sultan HB X minta warga Yogyakarta jadi subjek pelestarian Sumbu Filosofi
Sabtu, 20 April 2024 3:22 Wib
Ribuan warga hadiri "open house" Sri Sultan HB X di Kepatihan Yogyakarta
Selasa, 16 April 2024 12:51 Wib
Pemda DIY mengundang masyarakat hadiri "Open House" Sultan HB X
Minggu, 14 April 2024 17:03 Wib
Menparekraf: Aceh perlu akses transportasi pendukung wisata
Selasa, 2 April 2024 5:24 Wib
Sultan HB X: Kepemimpinan di TNI butuh "political will"
Rabu, 20 Maret 2024 23:33 Wib
Pemda DIY mengupayakan perbaikan Jalan Godean dimulai April 2024
Selasa, 19 Maret 2024 22:38 Wib
Sultan HB X nilai DIY belum perlu tetapkan status KLB antraks
Jumat, 15 Maret 2024 19:06 Wib
Pemda DIY-UGM menyiapkan konsep ubah pola pikir petani
Sabtu, 9 Maret 2024 6:44 Wib