Pemkab Kulon Progo selenggarakan Nyadran Agung

id Nyadran

Pemkab Kulon Progo selenggarakan Nyadran Agung

Kabupaten Kulon Progo (Foto Istimewa) (istimewa)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan Nyadran Agung untuk mempersiapkan diri dan membersihkan hati menyambut bulan Ramadhan.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kulon Progo Joko Mursito, Jumat, mengatakan kegiatan ini akan dihadiri masyarakat umum, pemuka agama, serta pejabat pemerintah termasuk Bupati Kulon Progo.

"Pada Nyadran Agung ini biasanya masyarakat berkumpul di suatu tempat dengan membawa makanan, kemudian membaca tahlil dan doa bersama sebelum menikmati makanan yang mereka bawa secara bersama-sama," katanya.

Ia mengatakan Nyadran Agung Kulon Progo akan digelar pada Sabtu (13/6) di depan Rumah Dinas Bupati Kulon Progo agar lebih merakyat dan meriah.

Selain kirab berbagai macam gunungan, juga akan digelar festival dan upacara adat dari 10 desa budaya yang ada di Kulon Progo.

Bahkan juga akan dimeriahkan dengan bazar batu mulia dan batu akik serta pertandingan tinju.

Ia mengatakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) akan membawa menu makanan tradisional seperti ingkung, tumpeng lengkap dengan lauk dan gudangan atau urap sayur, sambal goreng ati, tempe bacem, serta buah-buahan.

"Makna dari nyadran adalah untuk membersihkan hati menjelang Ramadhan," katanya.

Sebelum ritual Nyadran Agung, terlebih dahulu ada arak-arakkan gunungan yang dimulai dari Kantor DPRD Kabupaten Kulon Progo menuju halaman Rumah Dinas Bupati.

Ada tiga gunungan utama yang disertai sejumlah gunungan lain sebagai wujud potensi Kulon Progo atau SKPD Kulon Progo.

Selain mengarak gunungan yang dimulai dari Kantor DPRD Kabupaten Kulon Progo, juga ada arak-arakkan kelompok desa budaya dari kabupaten setempat, dari Gedung Kesenian Kulon Progo.

"Pada acara arak-arakkan ini masing-masing kelompok desa budaya akan menampilkan kreasi masing-masing. Selain untuk memeriahkan perhelatan Nyadran Agung, arak-arakkan desa budaya ini juga dilombakan," katanya.

Setelah prosesi pembacaan doa, kata Joko, gunungan nasi dan beberapa gunungan potensi daerah lainnya dibagikan kepada masyarakat.

"Menurut keyakinan masyarakat, nasi gunungan dan `ubo rampe` yang dibagikan membawa berkah tersendiri," katanya.

Selain itu, Panitia Pelaksana Nyadran Agung Kabupaten Kulon Progo 2015 juga berinisiatif untuk membagikan nasi bungkus gratis dan menjual beras murah kepada masyarakat Kulon Progo yang dikategorikan masih perlu dibantu bekerja sama dengan pihak swasta dan pemerintah.

Asisten Perekonomian Pembangunan dan SDA Setda Kulon Progo Triyono mengatakan Nyadran Agung banyak melibatkan desa adat dan masyarakat, maka pelaksanaan nyadran agung yang akan lebih merakyat lagi, dan jadi ajang gawenya masyarakat Kulon Progo.

Bahkan para perantau yang tinggal di luar Kulon Progo bisa pulang kampung dan ikut nyadran dan mendoakan para leluhur bersama-sama dengan masyarakat yang ada di Kulon Progo.

"Kegiatan seperti ini jadi `gawenya` seluruh masyarakat Kulon Progo," kata Triyono.

(KR-STR)