Warga Kulon Progo berebut gunungan "Nyadran Agung"

id warga kulon progo

Warga Kulon Progo berebut gunungan "Nyadran Agung"

Warga berebut gunungan (Foto Antara/Mamiek)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Ribuan warga di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperbutkan 11 gunungan hasil bumi pada acara "Nyadran Agung" 2013, Sabtu.

Mereka saling berebut untuk mendapatkan makanan, hingga sayuran.

Warga Kecamatan Panjatan Tukijah mengatakan dirinya mengambil beberapa jenis sayuran seperti terung, kacang panjang, dan pare, serta beberapa biji gula kelapa.

"Sayuran ini akan saya masak. Semoga membawa berkah bagi keluarga," katanya.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan "Nyadran Agung" merupakan kegiatan tahunan yang digelar setiap menjelang Ramadhan.

Menurut dia, "Nyadran Agung" sebagai bentuk nyata pelestarian tradisi dan budaya masyarakat Jawa.

Tradisi "nyadran" itu sendiri, menurut dia bertujuan menghormati para leluhur, serta mempererat persaudaraan antarwarga.

"Selain kirab `Nyadran Agung`, sebelumnya telah dilakukan penjualan beras murah," katanya.

Pada kesempatan tersebut dibagikan 1.500 nasi bungkus untuk warga masyarakat yang mengikuti acara itu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kulon Progo Astungkoro mengatakan "Nyadran Agung" kali ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya.

Gunungan yang dikirab jumlahnya lebih banyak, dan menampilkan potensi ekonomi maupun alam Kabupaten Kulon Progo.

"Seperti gunungan batik dari para perajin, gunungan andesit yang menjadi potensi sumber daya alam Kulon Progo, gunungan dari perusahaan daerah, dan mitra pemkab, serta gunungan air minum kemasan produksi Kulon Progo," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DIY GBPH Yudhaningrat mengatakan "nyadran" dalam khasanah masyarakat Jawa memiliki nilai budaya yang patut dipertahankan.

"Tak hanya berziarah ke makam, dalam `nyadran` juga ada nilai budaya yang bermuara mempererat persaudaraan. Di dalamnya juga ada transformasi nilai budaya dari yang tua ke muda," katanya.

Gunungan yang terdiri atas tiga gunungan utama, dan delapan gunungan khusus itu, diarak dari halaman kantor DPRD Kulon Progo menuju Alun-alun Wates.

Gunungan tersebut kemudian dijajar rapi di depan rumah Dinas Bupati.

Setelah prosesi upacara dan berdoa bersama, gunungan itu langsung diperebutkan warga yang hadir.

(KR-STR) 
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024