Jogja (Antara Jogja) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam penelitian dan pengembangan, rehabilitasi hutan, serta konservasi sumber daya alam dan ekosistem.
Nota kesepahaman itu ditandatangani Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di Yogyakarta, Jumat.
Siti Nurbaya mengatakan DIY merupakan sumbernya inovasi dan manajemen unit hutan sehingga bisa menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia dalam penanganan hutan kritis.
"DIY mempunyai kekhususan dalam penanganan hutan kritis melalui manajemen kehutanan. Hal ini bisa dijadikan contoh provinsi lain," katanya.
Ia mengatakan provinsi lain perlu belajar dari DIY mengenai rehabilitasi dan konservasi hutan untuk mendukung program pembangunan di daerah.
Hutan bisa dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan daerah karena hutan tidak semata-mata untuk kelestarian ekosistem, tetapi juga bisa menjadi alternatif sumber daya bernilai ekonomis.
"Hal itu didukung oleh penelitian dan pengembangan serta inovasi manajemen dan model produksi maupun sumber daya ekonomi," katanya.
Sultan HB X mengatakan lahan kritis milik petani selain sebagai pusat pertumbuhan ekonomi juga bisa dimanfaatkan untuk sektor pariwisata.
"Oleh karena itu, lahan kritis perlu direhabilitasi dalam upaya meningkatkan pendapatan petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY Sutarto mengatakan dalam penanganan hutan kritis di DIY diperlukan pengkayaan tanaman seperti jati dan kayu putih.
Misalnya, bantuan 200 ribu bibit tanaman kayu putih dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu untuk ditanam di hutan yang saat ini baru terisi 1.800 batang per hektare sehingga menjadi 2.600 per hektare.
"Hutan kritis di DIY tercatat 25.700 hektare yang tersebar di empat kabupaten di DIY, yakni Kabupaten Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunung Kidul. Hutan kritis terluas yakni 18 ribu hektare berada di Gunung Kidul selatan seperti Rongkop, Semin, Tepus, dan Saptosari," katanya.
(B015)
Berita Lainnya
Tentara AS hilang di hutan Karawang, Jabar, meninggal
Selasa, 23 April 2024 19:33 Wib
Gen Z-milenial pilar penentu pengelolaan hutan lestari RI
Senin, 15 April 2024 13:53 Wib
DLHK DIY: Rehabilitasi lahan Merapi untuk meningkatkan kondisi tata air
Rabu, 3 April 2024 19:55 Wib
Pemerintah: Penetapan hutan adat di Indonesia harus dipercepat
Rabu, 3 April 2024 3:03 Wib
Jaga aneka ragam hayati, OIKN rintis gerakan 'citizen science'
Rabu, 27 Maret 2024 3:20 Wib
65 persen wilayah IKN untuk kawasan lindung
Selasa, 26 Maret 2024 6:27 Wib
BRIN sebut hutan dibabat, Selat Muria menjadi daratan
Rabu, 20 Maret 2024 19:48 Wib
Anomali bencana alam tengah dihadapi Indonesia
Senin, 11 Maret 2024 18:41 Wib