Pasar Ramadhan Nitikan padukan religi budaya ekonomi

id pasar

Pasar Ramadhan Nitikan padukan religi budaya ekonomi

Ilustrasi (Foto Antara)

Jogja (Antara Jogja) - Pasar Sore Ramadhan di sepanjang Jalan Nitikan, Kota Yogyakarta, kembali digelar pada 2015 dengan berbagai kegiatan yang memadukan religi, budaya, dan ekonomi sekaligus meningkatkan daya tarik wisata di kawasan itu.

"Sebelumnya, kegiatan kami lebih dikenal dengan `Jalur Gaza` yang menyediakan berbagai makanan berbuka puasa. Namun tahun ini, tema utamanya adalah Yogyakarta Tempo Dulu dengan berbagai kegiatan yang lebih beragam," kata Takmir Masjid Muthohirin selaku penyelenggara kegiatan Dwi Kuswantoro di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, selain dipadati sekitar 200 pedagang yang menjajakan berbagai menu berbuka puasa, panitia juga menyediakan bendi atau andong untuk berkeliling Kampung Nitikan.

Dwi menambahkan, sebagian besar makanan yang dijual di arena pasar sore disesuaikan dengan tema yang diangkat yaitu makanan tradisional Yogyakarta di antaranya kicak, cenil, bubur sumsum, carang gesing, coro dan makanan khas lainnya.

Beberapa pedagang yang membuka lapak di pasar sore tersebut juga berdandan sesuai tema yaitu mengenakan pakaian tradisional Yogyakarta.

"Omzet kegiatan ekonomi di sepanjang Jalan Nitikan dan Sorogenen ini cukup baik, mampu mencapai Rp1 miliar sehingga bisa digunakan untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat sekitar," katanya.

Sedangkan bendi yang disiapkan dapat digunakan oleh pengunjung atau wisatawan mengunjungi beberapa masjid yang memiliki nilai sejarah di Nitikan seperti Masjid Sulthonain dan Langgar Tengah.

Masjid Sulthonain adalah masjid yang dibangun oleh Keraton Yogyakarta dan Solo, sedangkan Langgar Tengah adalah pusat belajar agama masyarakat Nitikan. Masyarakat yang ingin berkeliling kampung dengan bendi cukup merogoh kocek Rp5.000 per orang.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang membuka secara resmi pasar sore di Nitikan berharap pedagang tetap memperhatikan kebersihan dan kesehatan makanan yang dijual.

"Makanan yang dijual harus tetap sehat dan bersih. Lalu lintas juga diperhatikan agar tetap lancar," katanya yang menyebut kegiatan itu bisa mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat.

(E013)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024