Kemndikbud gelar Lomba Cipta Cenderamata Nusantara 2015

id cenderamata

Kemndikbud gelar Lomba Cipta Cenderamata Nusantara 2015

ilustrasi (antarafoto.com)

Jakarta (Antara Jogja) - Direktorat Kesenian Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mengadakan Lomba Cipta Cenderamata Nusantara 2015 dengan mengambil tema "Cipta Kreasi Cenderamata Nusantara Berbahan Daur Ulang".

Kepala Seksi Seni Rupa Terapan Subdit Pembinaan Seni Rupa Direktorat Kesenian Ditjen Kebudayaan Kemdikbud Darmansyah, S.S, M. Hum menjelaskan di Jakarta, Kamis, lomba ini bertujuan menggali kreativitas generasi muda sekaligus sebagai salah satu wujud usaha pelestarian lingkungan.

 "Tema cenderamata berbahan daur ulang sengaja kami angkat untuk memunculkan seniman-seniman cindermata yang berkarakter Indonesia dan sekaligus peduli lingkungan," tambah Darmansyah dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Dadang begitu sapaan akrabnya, lomba cinderamata tingkat Nasional yang pertama kali ini terbuka umum bagi seluruh masyarakat Indonesia yang berusia 13 - 25 tahun, laki-laki maupun perempuan, pelajar maupun bukan. Kategorinya terbagi 2 berdasarkan usia, yakni  kategori 1 untuk usia 13-18 tahun dan kategori 2 untuk usia 19-25 tahun.

Karya yang dilombakan, lanjutnya dalam bentuk produk cinderamata berbahan daur ulang  disertai dengan deskripsi karya berupa judul, konsep, teknik/cara pembuatan, fungsi, dan identitas diri sebanyak 1 halaman A4 mencakup deskripsi dan foto karya.

"Bahan dasar karya yang dilombakan berupa PLASTIK baik dari bekas botol, kantong plastik atau kresek, dan gelas plastik. Lalu  kertas dari koran, majalah, kardus, dan kertas bekas; KAIN atau SERAT  dari perca, karung, rumput, dan daun; kayu dari serbuk atau serutan gergaji dan bambu; KARET dari sandal, sepatu, dan ban; serta bahan pecahan  dari keramik, gelas, dan bohlam," terang Dadang seraya menambahkan setiap peserta wajib membuat  dan menyerahkan karya dengan bentuk dan ukuran 3D maksimal: 30 x 30 x 30 cm, dan 2D maksimal: 50 x 50 cm.  
 
Karya yang dibuat harus mengutamakan kontens kearifan lokal, dalam artian bercirikan daerah  atau budaya setempat, dan dapat menjadi ciri khas cinderamata daerah tersebut.
    "Karya yang diperlombakan merupakan hasil karya sendiri atau perorangan dan bukan karya plagiat serta belum pernah mendapatkan penghargaan apapun," jelasnya.

"Seluruh karya peserta akan dikembalikan setelah kegiatan selesai. Hak Cipta melekat pada peserta lomba. Kemdikbud diberikan hak untuk mempublikasikan demi kepentingan nonkomersial," janji dia.
A029
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024