Yogyakarta,(Antara Jogja) - Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta menyayangkan masih sedikit nelayan di daerah ini yang memiliki sertifikat Cara Penanganan Ikan yang Baik sehingga mempengaruhi mutu serta harga jual ikan.
"Seandainya sbanyak yang tahu dan memiliki sertifikat Cara Penanganan Ikan yang Baik atau CPIB ini, saya yakin harga jual tangkapannya bisa naik," kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Yogyakarta Suwarman Partosuwiryo, di Yogyakarta, Minggu.
Sebanyak 2.592 nelayan di DIY, menurut dia, baru 30 persen yang telah memiliki sertifikat CPIB.
Menurut dia, hal itu karena sebagian besar nelayan dinilainya masih memementingkan aspek kuantitas tangkapan ikan. "Orientasinya masih kuantitas ikan tangkap atau budi daya belum ke mutu," kata dia.
Padahal, ujarnya pula, dengan memiliki sertifikat CPIB, nelayan akan dinilai telah melakukan aktivitas penangkapan ikan sesuai standar sehingga akan menjamin mutu hasil tangkapannya untuk diekspor.
Sertifikat itu, kata Suwarman, kebanyakan dimiliki penangkap ikan jenis cakalang, tuna, tongkol yang memiliki potensi ekspor tinggi. Sedangkan untuk penangkap ikan-ikan seperti bawal, layur, kerapu masih sedikit yang memiliki sertifikat itu.
Di tengah semakin ketat persaingan produk ikan tangkapan, menurut dia, diperlukan perlakuan khusus untuk menjaga mutu ikan hasil tangkapan dengan disertai sertifikat CPIB.
Bahkan untuk negara tujuan ekspor seperti Eropa dan Amerika Serikat sudah lama memberlakukan penyaringan yang ketat untuk menerima produk perikanan meliputi legalitas dan kualitas penangkapannya.
"Kalau nanti aturan ekspor semakin ketat, ikan-ikan tangkapan nelayan kita tidak ada yang mau menerima," kata dia pula.
Ia mencontohkan, di Jepang ikan-ikan laut hasil tangkapan para nelayan dijual di pasar-pasar seluruhnya masih dalam keadaan hidup. Hal itu sebagai perlakuan khusus cara penanganan ikan yang baik untuk menjaga kualitas dan kesegaran ikan, sekaligus memastikan ikan yang dijual terhindar dari campuran pengawet.
"Sementara di kalangan nelayan kita sebagian besar ikan hasil tangkapan dijual dalam keadaan sudah mati," katanya lagi.
Selama 2017 DKP DIY menargetkan produksi ikan tangkap laut mencapai 8.100 ton atau meningkat 6,6 persen dari target 2016.
Suwarman optimistis target itu tercapai karena hingga April 2017 rata-rata tangkapan ikan laut telah melampaui periode yang sama tahun lalu.
(T.L007)
Berita Lainnya
Memangkas stunting melalui tradisi "mitoni"
Rabu, 1 Mei 2024 0:39 Wib
PDIP Yogyakarta akan silaturahmi rekam aspirasi rakyat jelang Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 4:44 Wib
PDI Perjuangan buka pendaftaran bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta
Senin, 29 April 2024 23:06 Wib
Kemenkumham Yogyakarta : Dua WNA manfaatkan "golden visa"
Senin, 29 April 2024 14:59 Wib
Perpustakaan Nasional dan Keraton Yogyakarta berkomitmen melestarikan naskah Nusantara
Minggu, 28 April 2024 22:25 Wib
Pengelola enam warisan dunia di Indonesia sepakati bentuk wadah bersama
Minggu, 28 April 2024 20:02 Wib
KA menuju Bandara YIA efisienkan perjalanan penumpang
Sabtu, 27 April 2024 12:55 Wib
Penyair Joko Pinurbo meninggal dunia, dimakamkan di Yogyakarta
Sabtu, 27 April 2024 10:27 Wib