Jumlah pedagang tiban hewan kurban Bantul menurun

id kurban

Jumlah pedagang tiban hewan kurban Bantul menurun

Ilustrasi (Foto ANTARA/Yody Putra Pratama/ags/16) ()

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan jumlah pedagang tiban hewan untuk kebutuhan hewan kurban pada Idul Adha 2017 mengalami penurunan dibanding tahun 2016.

"Memang ada penurunan jumlah pedagang tibannya, tahun ini yang kami pantau dan kami temukan ada 32 pedagang, kalau tahun sebelumnya sekitar 40-an," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Kamis.

Menurut dia, pihaknya tidak mengetahui penyebab menurunnya jumlah pedagang tiban untuk kebutuhan hewan kurban, karena tidak melakukan analisis, melainkan hanya memantau dan memeriksa kondisi hewan.

Namun demikian, ia mengatakan, meski mengalami penurunan jumlah pedagang tiban, tetapi jumlah hewan terutama sapi kurban yang dijual pedagang bertambah per pedagangnya.

"Kenapa ada?penurunan jumlah, kami belum tahu, tetapi memang pedagangnya berkurang tapi jumlahnya dagangannya tambah, kalau alih profesi tidak tahu, cuma kami cari ke semua tempat ketemunya 32 itu," katanya.

Pulung mengatakan, bertambahnya jumlah hewan kurban yang dijual pedagang tiban terlihat dari salah satu pedagang di Desa Tirtomirmolo Kasihan yang stoknya mencapai 800-an ekor, padahal tahun lalu terpantau 450-an.

"Jadi kan yang 32 pedagang itu nambah populasinya, sehingga stok di pedagang bertambah, bahkan ada yang hingga dua kali lipat. Kalau mengambil dari mana, itu tergantung pedagang masing-masing," katanya.

Sementara itu, terkait dengan stok sapi di Bantul, Pulung mengatakan ketersediaanya mencukupi kebutuhan daerah sendiri, hanya saja tidak diketahui apakah panitia kurban membeli di daerah sendiri atau dari luar daerah.

"Kalau kebutuhan sapi untuk kurban itu sekitar 5.000-an ekor, sementara stok sapi siap potong yang kami himpun di peternak Bantul ada 8.000an, itu ketersediaannya, jadi kalau dari Bantul cukup, cuma kan kami tidak tahu dari mana ambilnya," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024