Pemkab targetkan jalan Simpang Ngelo selesai Desember

id Simpang Ngelo

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan pembangunan jalan simpang empat Ngelo arah jembatan layang selesai sebelum 31 Desember 2017.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Permukiman, dan Kawasan Perumahan (DPUPKP) Kulon Progo Nurcahyo Hudi Wibowo di Kulon Progo, Senin, mengatakan pihaknya telah menyelesaikan pembebasan lahan untuk jalan arah jembatan layang Ngelo sebanyak empat bidang dengan anggaran Rp1,4 miliar.

"Kami mekakukan pendekatan persuasif kepada pemilik lahan supaya merelakan tanahnya digunakan untuk pembangunan jalan. Bupati Hasto Wardoyo juga turun melakukan pendekatan sehingga pemilik lahan merelakan lahannya digunakan untuk jalan," kata Nurcahya.

Ia mengatakan selesainya pembebasan lahan, DPUPKP kerja cepat dengan memasang lelang pengerjaan pembuatan jalan. Saat ini, sudah ditentukan pemenangnya.

"Proyek pembangunan jalan menuju jembatan layang Ngelo akan dimulai awal November. Saat ini sedang dalam pemberkasan administrasi. Anggaran pembangunan jalan Ngelo arah jembatan layang sebesar Rp500 juta," katanya.

Selanjutnya, kata Nurcahyo, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi lintas sektoral, baik Dinas Perhubungan, Kepolisian, PT KAI dan masyarakat di Desa Sentolo, Kecamatan Sentolo untuk membahas pembangunan jalan dan kebijakan pemkab setelah jalan selesai.

"Rencananya, kami akan mengupulkan pemangku kepentingan membahas pembangunan jalan dan menutup perlintasan kereta Ngeseng Sentolo," katanya.

Ia mengatakan saat ini, perlintasan Ngeseng Sentolo masih dapat dilewati oleh kendaraan, padahal secara aturan sejak 14 Oktober 2017, perlintasan tersebut sudah harus ditutup untuk umum.

"Dibukanya perlintasan Ngeseng Sentolo sebagai konsekuensi dari belum siapnya jalan simpang empat Ngelo," katanya.

Kepala DPUPKP Kulon Progo Sukoco mengatakan saat ini, pihaknya fokus percepatan pembangunan jalan simpang empat Ngelo.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Ngelo yang merelakan tanahnya dibangun jalan," katanya.




(U.KR-STR)