Yogyakarta akan keruk sedimen di tiga sungai

id Sungai

Yogyakarta akan keruk sedimen di tiga sungai

Sungai Code yang membelah Kota Yogyakarta (Foto antaranews.com)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta akan melakukan upaya normalisasi sungai dengan mengeruk sedimen di tiga sungai besar yang membelah kota tersebut.

"Kegiatan untuk mengeruk sedimen di tiga sungai sudah masuk dalam anggaran. Dalam pelaksanaannya, kami berkoodinasi dengan komunitas yang ada di tiga sungai tersebut," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta Aki Lukman di Yogyakarta, Jumat.

Kegiatan pengerukan sedimen akan diawali dari Sungai Gajah Wong yang direncakanan dilakukan untuk memperingati Hari Air Sedunia pada 22 Maret.

Lokasi pengerukan sedimen di Sungai Gajah Wong berada di sekitar Pandeyan. Sedimen yang terbentuk di sungai tersebut tidak terlalu besar tetapi memanjang.

"Sedimen yang terbentuk bahkan bisa digunakan untuk memelihara ayam oleh warga sekitar," kata Aki.

Kondisi sedimen yang hampir sama juga terjadi di Sungai Code. Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta berencana mengeruk sedimen yang ada di Gondolayu.

Aki menyebut, sedimen di Gondolayu sudah cukup besar bahkan bisa digunakan sebagai tempat bermain bola oleh anak-anak yang tinggal di sekitar bantaran sungai.

Sedangkan untuk di Sungai Winongo, lanjut Aki, masih akan dikoordinasikan dengan komunitas sungai, namun kegiatan direncanakan dilakukan pada Juli untuk memperingai Hari Sungai Nasional.

"Mungkin akan kami lakukan di sekitar wilayah Notoprajan," kata Aki.

Menurut Aki, pengerukan sedimen tersebut ditujukan untuk mengembalikan kondisi sungai seperti sebelumnya, sehingga aliran air menjadi lancar.

Keberadan sedimen, lanjut Aki, memberikan dampak yang tidak baik terhadap kondisi talud sungai. "Aliran sungai otomatis akan lebih kuat di salah satu sisi talud. Talud yang sering terhempas aliran akan menjadi lebih rentan rusak dan tergerus," katanya.

Kondisi tersebut, lanjut Aki, terjadi di Sungai Code yang masuk ke wilayah Kepakaran. Sedimen di lokasi tersebut bahkan dapat dimanfaatkan untuk memelihara ayam dan kandang burung. "Akibatnya, sisi talud sebelah timur rentan rusak karena sedimen yang terbentuk di sisi barat," katanya.

Anggaran yang dialokasikan untuk pengerukan sedimen di tiga sungai mencapai sekitar Rp300 juta yaitu Rp134 juta di Sungai Code, Rp133 juta di Sungai Winongo, dan Rp106 juta di Sungai Gajah Wong.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024