Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Perseroan Terbatas Asuransi Jasindo memberikan bantuan rumah produksi kakao dan alat pengolahan cokelat untuk Kelompok Tani Kakao Margo Dadi III, Desa Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Harapan kami dengan adanya pendampingan dari Jasindo, Dusun Doga menjadi Taman Edukasi Kakao," kata Sekretaris Kelompok Tani Kakao Margo Dadi III Ahmad Nasrodin di Gunung Kidul, Kamis.
Ia mengatakan Taman Edukasi Kakao bisa menjadi tempat belajar anak sekolah hingga masyarakat melakukan pembibitan kakao sampai proses pembuatan cokelat.
"Dengan adanya taman ini, maka perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di daerah ini bisa terangkat dan menjadi tujuan wisata kakao," katanya.
Ahmad mengatakan luas lahan kakao yang dikelola Kelompok Tani Kakao Margo Dadi III seluas 10 hektare dengan total pohon 5.365 batang.
Namun pada musim hujan, jumlah pohon kakao ada yang mati sekitar satu sampai dua persen. Jumlah pohon kakao yang sudah berbuah sebanyak 3.225 batang dengan produksi dua kuintal kakao biji basah per bulan .
Produksi paling banyak pada Juni tingkat produksi mencapai tiga kuintal per bulan. Kemudian mengalami penurunan produksi dan kualitas Januari sampai Maret.
"Kami gagal melakukan pembibitan karena terserang hama karena curah hujan tinggi. Selain itu, produksi kakao di Dusun Doga belum dapat didata dengan bagus, karena kebanyakan petani menjualnya ke tengkulak," katanya.
Ahmad mengatakan petani kakao sering dipermainkan tengkulak. Harga kakao saat murah mencapai Rp9.000 per kg, sedangkan saat bagus mencapai Rp21 ribu hingga Rp30 ribu per kg. Pemkab Gunung Kidul belum bisa mengendalikan harga kakao di tingkat petani.
"Adanya taman kakao, maka harga kakao stabil, pendapatan petani meningkat, dan kesejahteraan meningkat," katanya.
Pimpinan PT Amanah Mikro Muamalat Indonesia (AMMI) Ali Mastari mengatakan pihaknya membina masyarakat agar memiliki kesadaran pengelolaan kakao, sehingga petani memiliki kemandirian dan pendapatan meningkat.
"Kami berharap adanya bantuan rumah produksi kakao mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ke depan, kami berharap Jasindo membantu petani mengembangkan kawasam Doga sebagai kawasan agrowisata kakao," katanya.
Pimpinan PKBL Asuransi Jasindo Reni Rizal mengharapkan tanaman edukasi kakao ditambah nama menjadi Taman Edukasi Kakao Jasindo sebagai identitas.
"Pengembangan Taman Edukasi Kakao Jasindo sebagai objek wisata tinggal selangkah lagi. Kami akan mengupayakan bantuan kembali," katanya.
Ia mengatakan bantuan yang diberikan kepada Kelompok Tani Kakao Margo Dadi III mencapai Rp1,4 miliar. "Kami berharap petani tetap semangat dan gigih mengembangkan Taman Edukasi Kakao Jasindo," harapnya.
Berita Lainnya
Bulan ini naik 4,06 persen, harga CPO
Kamis, 1 Februari 2024 8:35 Wib
Harga biji kakao ditetapkan pemerintah
Sabtu, 2 Desember 2023 8:03 Wib
AS kenalkan produksi kakao dan kopi Indonesia
Rabu, 31 Mei 2023 18:58 Wib
Marty MAVE duta Kakao Webtoon Indonesia
Senin, 10 April 2023 12:09 Wib
Indonesia ekspor bubuk kakao ke Mesir
Rabu, 29 Maret 2023 6:42 Wib
Produk kakao bermutu jika pemerintah-petani berkolaborasi
Senin, 14 November 2022 7:13 Wib
Kulon Progo intensifikasi tanaman kakao
Jumat, 12 Februari 2021 20:11 Wib
Kementan percepat sertifikasi kompetensi SDM kakao
Jumat, 23 November 2018 17:53 Wib