Pesanan lurik perajin Bantul meningkat

id busana lurik bantul

Pesanan lurik perajin Bantul meningkat

Industri tenun "Kurnia Lurik" Krapyak Wetan, Bantul, Yogyakarta, Dok, Foto ANTARA/Irfan Adi Saputra/ags)

Bantul (Antaranews Jogja) - Pesanan busana dari kain lurik tenun produk perajin Desa Wirokerten, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta memasuki bulan puasa 2018 mengalami peningkatan dibanding bulan-bulan sebelumnya.

"Puasa ini pesanan busana lurik tenun banyak, pesanan datang sejak beberapa waktu lalu, kalau jumlahnya sampai saat ini sekitar 500-an pesanan," kata pengrajin baju dan kain lurik, tenun dan batik kombinasi Aruna Creative Desa Wirokerten Yuliana Fitri di Bantul, Jumat.

Menurut dia, jika dibandingkan pada hari-hari atau bulan biasa rata-rata pesanan sekitar 150 item baik itu outer (baju luaran atasan), busana muslim dan produk lain berbahan dasar kain lurik tenun seperti tas maupun selendang.

"Untuk puasa ini produk yang paling digemari adalah outer tenun, kemudian gamis (busana muslim wanita). Bahkan produk outer terbaru yang kami kembangkan ini sudah masuk ranah artis, ada salah satu artis yang pesan," katanya.

Ia mengatakan, peningkatan pesanan busana produk Aruna Creative jelang puasa untuk dipakai pada Lebaran ini tidak lepas dari keikutsertaannya dalam pameran kerajinan di Jakarta yang difasilitasi Dinas Perdagangan beberapa waktu lalu.

Bahkan, wanita berhijab yang menggeluti usaha memproduksi busana lurik tenun selama 1,5 tahun ini mengaku mendapat pesanan banyak dari luar daerah, sehingga mayoritas pesanan yang datang saat ini kebanyakan dari luar.

"Dalam satu bulan terakhir ini dari luar sudah sekitar 500 pesanan, yang dari lokal jumlahnya tidak seberapa. Semua produk yang kami buat ini kami desain sendiri, jadi dari kain lurik tenun kami buat baju, tas dan kerajinan," katanya.

Yuliana Fitri mengatakan, selain busana, industri rumahan yang mempekerjakan 10 pekerja mulai dari memotong sampai menjahit ini juga memproduksi sandal, tas, topi, syal dan kalung yang dikombinasi dengan kain lurik tenun.

"Kita ada produk yang midle low, midle up, untuk outer yang midle low kisaran harga mulai Rp150 ribu per buah, sedangkan gamis Rp400 ribu per buah. Kemudian syal lurik tenun harganya Rp50 ribu per buah," katanya.

Dia mengatakan, dengan kapasitas produksi kerajinan lurik tenun sekitar 150 buah per bulan, usahanya mampu meraih omzet hasil penjualan mencapai Rp30 juta, sedangkan apabila terdapat pameran omzetnya bisa lebih.