TNI AU siapkan pesawat ke lokasi bencana Mausu Ane

id yuyu sutisna

TNI AU siapkan pesawat ke lokasi bencana Mausu Ane

Kasau Marsekal Yuyu Sutisna memimpin Upacara Hari Bhakti ke 71 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU Yogyakarta Minggu 29 Juli 2018. (Foto Antara/Victorianus SP)


Sleman (Antaranews Jogja) - Tentara Nasional IndonesiaI Angkatan Udara akan mengoperasikan seluruh pesawat yang tergabung dalam skuadron angkut untuk melakukan operasi nonmiliter bencana kelaparan yang melanda masyarakat Suku Mausu Ane di Pegunungan Markulle, Pulau Seram, Maluku Tengah.
     
"Kami siap mengoperasionalkan pesawat angkut ke Suku Mausu Ane," kata Kasau Marsekal Yuyu Sutisna seusai upacara Hari Bakti TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU Yogyakarta, Minggu.
     
Bencana kelaparan yang menimpa masyarakat Suku Musu Ane akibat gagal panen karena tanaman pertaniannya diserang hama tikus dan dirusak babi hutan.
     
Yuyu mengatakan, satu  pesawat saat ini telah diberangkatkan untuk membawa logistik seperti bahan makanan, pakaian, tenda, kebutuhan anak-anak, obat-obatan, alat komunikasi serta tenaga medis dan komunikasi ke Suku Mausu Ane.
     
"Keberangkatan pesawat Hercules A-1312 dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (28/7) tergabung dalam Satgas Penguatan Bantuan Kemanusiaan untuk masyarakat Suku Mausu Ane," katanya.
     
Menurut dia, jika dibutuhkan pesawat yang dimiliki TNI AU saat ini mulai dari CN, 235, C295 hingga Hercules statusnya siap diberangkatkan dan menunggu perintah lebih lanjut dari Mabes TNI.
     
"Satu pesawat yang diberangkatkan tersebut untuk mendukung posko satgas yang telah berdiri di Pegunungan Markulle," katanya.
     
Di llokasi tersebut telah berdiri camp penampungan sementara di Dusun Siahari dan Desa Morokay, Kecamatan Seram Utara Timur, Kobi, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
     
Bencana kelaparan yang menyerang ratusan warga suku Mausu Ane ini telah terjadi sejak dua pekan terakhir setelah hasil perkebunan warga diserang hama.   Akibat kejadian itu tiga orang warga dilaporkan meninggal dunia.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024