Bekraf dorong pemda kembangkan ekosistem kreatif

id Bekraf

Bekraf dorong pemda kembangkan ekosistem kreatif

Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ricky Joseph Pesik saat berbicara dalam penutupan rangkaian Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) di Yogyakarta, Kamis sore. (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Badan Ekonomi Kreatif mendorong pemerintah daerah fokus mengembangkan ekosistem kreatif melalui unit kerja khusus guna mendukung terbentuknya kota/kabupaten kreatif di seluruh Indonesia.
     
"Saat ini yang paling realistis bisa start menumbuhkan kota/kabupaten kreatif adalah kehadiran SKPD (satuan kerja perangkat daerah) ekonomi kreatif. Itu yang urgen saat ini," kata Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ricky Joseph Pesik saat menutup rangkaian Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) di Yogyakarta, Kamis sore.
       
Ricky mengatakan dengan komitmen pemda membentuk semacam unit kerja khusus ekonomi kreatif maka penganggaran untuk mengembankan ekosistem kreatif bisa lebih efektif.
       
"Tanpa adanya dukungan secara fokus dengan membentuk unit kerja khusus pengalokasian anggaran untuk ekonomi kreatif akan tumpang tindih dengan kebutuhan lainnya," kata dia.
       
Menurut dia, kota seperti Yogyakarta, Bali, dan Bandung relatif lebih mudah menjadi kota kreatif karena secara kultural komunitas kreatif telah terbentuk tanpa terlalu banyak mendapatkan sentuhan dari pemerintah. 
     
Namun demikian, kata dia, masih ada ratusan kabupaten/kota di Indonesia yang sebetulnya memiliki potensi ekonomi kreatif besar, tetapi sulit berkembang menjadi kota kreatif. 
     
"Ratusan kota maupun kabupaten lain tidak punya akar kultural ekosistem kreatif seperti Yogyakarta, Bali, dan Bandung sehingga diperlukan sentuhan khusus dari pemda bersama masyarakatnya," kata dia.
       
Dengan banyak bertumbuhnya kota/kabupaten kreatif yang tercipta dari ekosistem kreatif yang kuat di daerah, Ricky optimistis sektor ekonomi kreatif akan memiliki kontribusi lebih besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
       
 "Karena sekali lagi, sektor ekonomi kreatif pada dasarnya adalah tulang punggung perekonomian Indonesia," kata dia.
         
Oleh sebab itu, lanjut dia, perhelatan ICCF 2018 dengan mengusung tema "Holopis Kutha Baris" yang dihadiri 400 pelaku krearif dari berbagai daerah diharapkan mampu melahirkan SDM kreatif yang bisa membantu perencanaan strategi pengembangan kota/kabupaten kreatif di daerah masing-masing.
       
 "Karena Bekraf hanya ada satu di Jakarta, tidak mungkin bisa mengcover 500 kabupaten/kota satu per satu. Sehingga pengembangan kota kreatif ini sangat bergantung dengan kekuatan teman-teman di daerah," kata dia.