Jakarta (Antaranews Jogja) - PT Rekadaya Multi Adiprima menyatakan, siap menampung serat buah kelapa milik petani yang tergabung dalam koperasi untuk penguatan ekonomi masyarakat di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Sabut kelapa yang selama ini tidak pernah diolah atau terbuang, bisa dikumpulkan di koperasi. Koperasi nantinya mengolahnya menjadi serat lalu akan dipasok ke tempat kami," kata Presiden Direktur PT Rekadaya Multi Adiprima, Farri Aditya, di Hotel Puri Denpasar Kuningan, Jakarta Selatan, Senin.
Rekadaya merupakan mitra Kementerian Koperasi dan UKM dalam memberdayakan petani kelapa dengan memanfaatkan sabut kelapa kemudian mengolahnya menjadi serat.
Farri menuturkan, pengolahan sabut kelapa selama ini belum maksimal atau masih dianggap sebagai sampah atau limbah, padahal jika dikembangkan bisa bermanfaat untuk beberapa hal termasuk untuk industri otomotif seperti bahan pembuatan jok mobil.
"Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil buah kelapa terbesar di dunia. Namun harus mampu mengolah sabut kelapa menjadi komoditas yang bernilai," ujarnya.
Hingga kini, PT Rekadaya membeli serat kelapa dari petani senilai 1.500 per kilogram.
Untuk tahap awal, ujar Farri, koperasi yang menjadi mitra Rekadaya adalah kelompok Koperasi Koperasi Produksi Mitra Kelapa (KPMK) di Pandeglang, Provinsi Banten dengan kapasitas 300 ton sabut kelapa per bulan.