Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Kementerian Pertanian mendorong para petani kecil berani mengembangkan varietas tanaman baru untuk membantu meningkatkan produksi pertanian serta melestarikan potensi sumber daya genetik dengan sifat kearifan lokal.
"Harus didorong karena hambatan biaya pelepasan untuk pengujian (varietas baru) sudah dikecualikan (untuk petani kecil), " kata Kepala Bidang Perlindungan Varietas Tanaman Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Warsidi dalam acara Diskusi Publik "Hak-hak Petani dalam Perspektif Perlindungan Varietas Tanaman" di Yogyakarta, Kamis.
Menurut Warsidi, Mahkamah Konstitusi (MK) pada 2014 telah mengabulkan permohonan uji materi Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan yang isinya memutuskan bahwa petani kecil dapat melakukan pemuliaan tanaman untuk menemukan varietas unggul tanpa melalui proses pelepasan.
Putusan MK tersebut, kata Warsidi juga telah diadopsi dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) tentang Pelepasan Varietas Tanaman versi terbaru.
"Namun regulasi ini masih perlu sosialisasi karena masih banyak yang belum tahu. Hanya petani tertentu yang mendapatkan pembinaan dari LSM saja yang tahu," kata dia.
Menurut Warsidi, sebelum ada keputusan MK tersebut, para petani yang berhasil menemukan varietas tanaman baru wajib mengikuti serangkaian proses pelepasan apabila varietas itu hendak digunakan atau diperjualbelikan.
Selain membutuhkan waktu yang lama, proses pelepasan varietas baru, kata dia, juga membutuhkan biaya yang besar. "Prosesnya sangat panjang karena harus melalui uji multilokasi dengan dua musim yang berbeda. Untuk mengikuti proses ini pada umumnya para petani terbatas dalam hal permodalan," kata dia.
Padahal, menurut dia, selama ini tidak sedikit para petani kecil di Indonesia yang berhasil menemukan varietas benih tanaman baru yang diprodiksi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka.
"Meski berdasarkan pengetahuan yang sederhana, varietas-varietas tanaman yang mereka hasilkan tidak kalah unggulnya dengan yang diproduksi industri perbenihan yang sudah ada," kata dia.
Melihat potensi itu, menurut dia, para petani perlu diberikan kesempatan untuk memberikan kontribusi terhadap keanekaragaman varietas tanaman yang ada di Indonesia.
Meski demikian, Warsidi menambahkan, para petani juga berhak mendapatkan fasilitas untuk memperbaui pengetahuan mereka di bidang perbenihan sehingga varietas tanaman baru yang mereka hasilkan memiliki kualitas dengan landasan teknis produksi yang bagus.
Berita Lainnya
BRIN merakit varietas bunga krisan adaptif di dataran rendah
Sabtu, 27 April 2024 11:13 Wib
BRIN sebut tepung sorgum jadi pengganti gandum
Selasa, 2 April 2024 16:18 Wib
BRIN: Varietas baru sorgum manis untuk bioetanol
Senin, 8 Januari 2024 14:30 Wib
Zona pekarangan tantangan utama jaga buah lokal, beber BRIN
Selasa, 5 Desember 2023 16:34 Wib
Peneliti BRIN: RI jadi pusat persebaran varietas mangga dunia
Selasa, 5 Desember 2023 16:27 Wib
BRIN: Pemilihan varietas padi pengaruhi emisi metana
Sabtu, 11 November 2023 7:00 Wib
Iradiasi gamma hasilkan empat varietas kedelai berumur genjah
Jumat, 27 Oktober 2023 6:05 Wib
Ini 11 varietas padi toleran kekeringan di Indonesia
Sabtu, 7 Oktober 2023 6:15 Wib