UGM kenalkan mesin pertanian kepada petani di Bantul

id Alat mesin pertanian

UGM kenalkan mesin pertanian kepada petani di Bantul

Alat mesin pertanian produk Korea Selatan yang dikenalkan UGM kepada petani di Bulak Nglaren Potorono Bantul DIY (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antaranews Jogja) - Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada mengenalkan penggunaan alat dan mesin pertanian kepada petani di wilayah Potorono, Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
     
Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) UGM Bambang Purwantana disela kegiatan di Bantul, Rabu, mengatakan, yang dikenalkan dan didemokan kepada petani adalah alat mesin pertanian produk Korea Selatan, yang pada dua tahun ini  bekerja sama dengan institusinya. 
     
"Kegiatan sosialisasi dan demo alat mesin ini adalah wahana untuk mengintroduksikan beberapa alsintan sebagai upaya memperkenalkan dan memberikan alternatif pilihan kepada masyarakat petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya," katanya.
     
Kegiatan Pengabdian Masyarakat institusi pendidikan itu dilaksanakan di Bulak Nglaren, Desa Potorono. Dalam penyelenggaraannya DTPB UGM bekerjasama dengan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Banguntapan Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul.
     
Agenda dari kegiatan yang menghadirkan sekitar 100 petani ini diantaranya adalah pengenalan alat mesin pertanian secara umum, pengenalan traktor dan alat mesin pemanen combine harvester, demo pengoperasian, diskusi mengenai alat mesin pertanian bersama Tim Ahli dari UGM dan Korea Selatan.
       
Peralatan yang digunakan untuk demo adalah Combine Harvester Kioti DSF75, mesin pemanen padi kombinasi bertipe full feeding berdaya 73HP, traktor sedang Kioti DK45 dengan daya 45HP untuk budidaya padi sawah, serta Kioti RX72 dengan daya 72HP untuk budidaya tanaman tebu.
     
"Kegiatan pengujian alat mesin dari Korea ini merupakan salah satu bentuk kerjasama Internasional yang dirintis oleh Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem," kata Bambang.
     
Ketua Komite Kerja Sama Departemen  Lilik Sutiarso mengatakan, kegiatan ini merupakan salah salah satu upaya peningkatan branding kompetensi Teknik Pertanian dan Biosistem (TPB) dalam bidang industri alat mesin pertanian, pengakuan dan kepercayaan TPB oleh internasional agri machinery company atas kemampuan institusi ini.
     
"Harapannya, dengan adanya kegiatan Sosialisasi dan Demo Alat Mesin Pertanian ini, pengetahuan dan keterampilan petani dapat lebih ditingkatkan dalam hal perencanaan, pemilihan, penggunaan sarana prasarana produksi dan manajemen yang tepat dan benar," katanya.