Kemenhub mendesain kapal tongkang kontainer khusus Jakarta-Surabaya

id TONGKANG,kontainer

Kemenhub mendesain kapal tongkang kontainer khusus Jakarta-Surabaya

Sejumlah pembicara dan pembahas dalam diskusi kelompok terfokus (FGD) tentang Studi Penerapan "Motorized Container Barge (MCB)" Jakarta-Surabaya yang digelar Balitbang Perhubungan Kementerian Perhubungan di Yogyakarta, Selasa. (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Kementerian Perhubungan sedang mendesain kapal tongkang bermotor pengangkut kontainer Jakarta-Surabaya untuk mengurangi kepadatan lalu lintas barang khusus di sepanjang jalur pantai utara Jawa itu.
    
"Jakarta-Surabaya potensi kongestinya (kemacetan) tinggi dan sudah melebihi kapasitas di jalan raya sehingga sekarang akan diberikan solusinya oleh Balitbang melalui penggunaan kapal tongkang," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan Kemenhub, Sahattua di sela diskusi kelompok terfokus (FGD) "Studi Penerapan Motorized Container Barge Jakarta-Surabaya" di Yogyakarta, Selasa.
    
Menurut Sahatua, untuk mengatasi kemacetan itu sudah tidak lagi memungkinkan dilakukan pembangunan jalan raya baru maupun pembuatan jalan tol. Padahal kemacetan di sepanjang jalur pantura itu cukup banyak berdampak pada pembengkakan biaya logistik, biaya perawatan jalan, hingga waktu tempuh yang tidak efisien. "Membangun jalan lagi sudah enggak bisa, jalan tol juga sudah selesai," kata dia.
    
Menurut dia, meski telah dilakukan pelebaran jalan hingga pembangunan jalan tol, hingga saat ini jumlah kendaran masih melebihi kapasitas jalan dari Jakarta-Surabaya. Kelebihan kapasitas itu diperkiraikan mencapai 1 juta kendaraan per tahun.
     
Oleh sebab itu, Sahatua mengatakan saat ini Balitbang Perhubungan bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta para akademisi sedang mendesain "Motorized Container Barge (MCB)" atau kapal tongkang bermotor pengangkut kontainer yang kapasitasnya bisa memuat kelebihan 1 juta kendaraan yang membebani jalur Jakarta-Surabaya. "Kapasitasnya, kecepatan, kemudian pengawakan kapalnya sedang kami kaji," kata dia.
     
Ia meyakini penggunaan kapal tongkang tersebut nantinya terbukti signifikan membuat biaya distribusi logistik lebih murah dibanding melalui jalur darat, maka akan banyak orang yang memandangnya sebagai alternatif transportasi.
     
"Dengan demikian proyek abadi perbaikan jalan yang selalu ada setiap tahun akan hilang atau menurun," kata dia.
     
Saat ini, menurut dia, Balitbang Perhubungan bersama BPPT masih menghitung berapa besar kapal yang direncanakan memiliki kapasitas antara 600-1.000 Teus. "Seandainya satu kapal bisa mengangkut 500 kontainer maka cukup membutuhkan 12 kru dengan bahan bakar 18.000 liter, sedangkan kalau diangkut 250 truk (jalur darat) dia butuh 250 sopir dengan bahan bakar mencapai 80.000 liter," kata dia.