Yogyakarta (ANTARA) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Yogyakarta menemukan kandungan zat berbahaya seperti Rodhamin B, formalin, dan boraks pada jajanan pasar pada saat melakukan inspeksi mendadak sejak awal Ramadhan.
"Dari sekitar 100-an sampel di pasaran yang kami periksa, yang mengandung bahan berbahaya mencapai 13,9 persen," kata Kepala BBPOM Yogyakarta Rustyawati saat dihubungi di Yogyakarta, Jumat.
Menurut Rustyawati, kandungan bahan berbahaya itu antara lain ditemukan pada kerupuk, legender, rengginang, teri nasi, serta mie basah.
Temuan itu diperoleh saat melakukan pemantauan di sejumlah pasar mulai Pasar Beringharjo Yogyakarta, Pasar Bandungan Wates, Pasar Argosari, Gunung Kidul, dan Pasar Bantul.
"Untuk Rodhamin B misalnya kami temukan pada kerupuk di Pasar Argosari dan Pasar Bringharjo," kata dia.
Menurut dia, saat ditelusuri makanan mengandung bahan berbahaya itu ternyata berasal dari luar daerah seperti Purworejo serta ada pula yang berasal dari Tuban, Jawa Timur.
"Seperti produk bercampur Rodhamin itu berasal dari Purworejo dan produk teri nasi mengandung formalin berasal dari Tuban," kata dia.
Selain mengandung bahan berbahaya, dari sampel yang diambil selama sidak, menurut dia, sekitar 17 persen tidak sesuai ketentuan seperti kedaluarsa, tanpa izin edar, hingga kemasan rusak.
Sementara itu, khusus untuk makanan berbuka puasa atau takjil, Rustyawati menyebut sampel yang mengandung bahan berbahaya hanya mencapai 1 persen dan sebagian lebih banyak yang mengandung boraks.
Rustyawati menyebutkan selama sidak takjil yang telah dilakukan sejak awal Ramadhan di Kabupaten Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta, sejumlah makanan yang ditemukan mengandung boraks di antaranya bakso, mie, serta aneka kerupuk.
"Secara umum dibandingkan beberapa tahun terakhir penggunaan campuran bahan berbahaya menurun," kata dia.
Untuk memastikan masyarakat terhindar dari makanan takjil dengan kandungan bahan berbahaya, BBPOM Yogyakarta bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus menggencarkan sidak makanan di Pasar-Pasar Ramadhan serta toko modern hingga lebaran.
Meski pengawasan makanan terus diintensifkan, Rustyawati mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap kritis dan cerdas memilih produk makanan dan tetap waspada terhadap peredaran produk pangan dengan kandungan bahan berbahaya di pasaran.
Ia meminta masyarakat melakukan cek KLIK (kemasan, label, izin edar, dan tanggal kedaluwarsa) secara mandiri. "Mulai dari label hingga kemasannya rusak atau tidak harus diperiksa, izin edar hingga tanggal kedaluwarsanya juga harus pastikan ada," kata dia.
Baca juga: Satpol PP Kulon Progo menyita ribuan makanan dan minuman kedaluwarsa
Berita Lainnya
Cabup Marija kampanye di Pasar Brosot Kulon Progo serap aspirasi pedagang
Sabtu, 23 November 2024 17:16 Wib
Paslon Marija-Yusron blusukan kampanye di Pasar Bendungan serap aspirasi pedagang
Sabtu, 23 November 2024 16:50 Wib
Paslon Bupati-Wakil Bupati Kulon Progo Marija-Yusron berkomitmen tata pasar rakyat
Senin, 18 November 2024 18:44 Wib
Jokowi blusukan di Pasar Notoharjo Solo
Kamis, 14 November 2024 14:30 Wib
Pemkab Sleman selenggarakan pasar murah sembako
Selasa, 5 November 2024 21:42 Wib
Sleman gelar pasar murah sembako antisipasi dampak deflasi
Senin, 21 Oktober 2024 19:43 Wib
DKP Kulon Progo-BP2MHKP melakukan pengendalian mutu perikanan di pasar
Senin, 21 Oktober 2024 18:13 Wib
Ekonom: Pelaku pasar bakal sambut positif pelantikan presiden- wapres
Minggu, 20 Oktober 2024 16:48 Wib