BBWSSO menyeselesaikan pembangunan Bendung Kamijoro

id Bendung Kamijoro,Kulon Progo

BBWSSO menyeselesaikan pembangunan Bendung Kamijoro

Bupati Kulon Progo Sutedjo bersama rombongan meninjau lokasi rencana peresmian Bendung Kamijoro. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak telah menyelesaikan proyek pembangunan Bendung Kamijoro senilai Rp229 miliar yang berada di Kabupaten Kulon Progo dan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, selama tiga tahun, yakni 2016 hingga 2018.

Pejabat Pembuat Komitmen Proyek Bendung Kamijoro Juwaidi di Kulon Progo, Senin, mengatakan fungsi Bendung Kamijoro yakni suplai air irigasi DI Pijenan sebesar 2,50 meter kubik perdetik untuk mengairi luas sawah 2.374 hektare, meningkatkan intensitas tanam dari 205 persen menjadi 270 persen.

Selain itu, Bendung Kamijoro untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 500 liter perdetik untuk Bandara Internasional Yogyakarta dan Kawasan Industri Sentolo.

Kemudian, Taman Bendung Kamjiro yang dibangun dalam satu komplek diperuntkan sebagai objek wisata masyarakat sekitar.

"Bendung Kamijoro juga merupakan jalan pintas atau penghubung antara Kabupaten Bantul dan Kulon Progo," kata Juwaidi disela-sela peninjauan lokasi peresmian Bendung Kamijoro.

Ia mengatakan latar belakang dibangunnya Bendung Kamijoro berawal dari usulan Pemkab Bantul bahwa Daerah Irigasi Pijenan perlu adanya renovasi total karena sudah dibangun sejak 1924 yang mengairi area sawah seluas 3.274 hektare.

Kemudian, pada saat kemarau air dari Bendung Pijenan tersumbat tidak dapat mencukupi kebutuhan air sebelum dipanen dan "free intake" Kamijoro pada 2014 juga mengalami degradasi Sungai Progo akibat penambangan pasir.

"Hal lain, yakni Daerah Irigasi Kebonongan dahulunya disuplai dari pengambilan bebas Kamijoro yang terletak di Sungai Progo, namun karena terjadi penutupan sedimen di intake pada 1969, maka diatasi dengan membuat Bendung Pijenan yang terletak di bagian hilir Sungai Progo," katanya.

Penasihat Karang Tanura Dusun Kaliwiru Sugeng Lono Raharjo mengatakan awalnya Taman Bendung Kamijoro ini merupakalan lahan rumput milik warga seluas tujuh hektare. Ia berharap setelah Bendungan Kamijoro setelah diserahterimakan ke pemerintah daerah, taman Bendung Kamijoro dikelola masyarakat.

"Kami berharap nanti Taman Bendung Kamijoro dikelola olah masyarakat sebagai tempat wisata untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar bendung," harapnya.