Yogyakarta memastikan pembuangan sampah ke TPA Piyungan tetap lancar

id Sampah, TPA Piyungan,dump truck

Yogyakarta memastikan pembuangan sampah ke TPA Piyungan tetap lancar

Ilustrasi tumpukan sampah di Kota Yogyakarta saat TPA Piyungan tutup (Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta memastikan pembuangan sampah dari Yogyakarta ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan tetap lancar dan tidak terdampak kebijakan baru yaitu kewajiban setiap dump truck dilengkapi dengan surat rekomendasi dari pemerintah daerah.

“Armada pembuangan sampah dari Yogyakarta semuanya sudah berjenis dump truck dan sudah dilengkapi dengan surat rekomendasi. Jadi, proses pembuangan sampah tidak akan terdampak kebijakan baru,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Kamis.

Menurut Suyana, pembuangan sampah ke TPA Piyungan memang dilayani menggunakan dump truck sehingga proses penurunan sampah dari truk ke lokasi pembuangan berlangsung lebih cepat.

Hanya saja, lanjut dia, di lokasi TPA  tersebut masih banyak armada pembuangan sampah yang dikelola swasta, yang juga membuang sampah dan hanya mengandalkan armada berupa truk berukuran kecil, bahkan ada beberapa armada berupa kendaraan roda tiga.

“Proses pembuangan sampah pun harus dilakukan secara manual sehingga membutuhkan lebih banyak waktu. Kondisi inilah yang terkadang menyebabkan terjadinya antrean pembuangan sampah di TPA Piyungan,” katanya.

Dari Kota Yogyakarta, Suyana menambahkan hanya ada satu armada pembuangan sampah dari swasta yang juga membuang sampah ke TPA Piyungan yaitu dari GL Zoo.

“Armadanya sudah menggunakan dump truck dan sudah dilengkapi dengan rekomendasi,” katanya.

Sedangkan untuk pelayanan pembuangan sampah sehari-hari dari Kota Yogyakarta dilayani dengan sekitar 50 dump truck yang melakukan pembuangan sampah sebanyak dua kali sehari.

“Rata-rata ada 80 rit atau sampai 100 rit jika jumlah sampah yang harus dibuang ke TPA Piyungan mengalami peningkatan,” katanya.

Meskipun proses pembuangan sampah dari Yogyakarta ke TPA Piyungan tidak mengalami kendala, namun Suyana mengingatkan agar masyarakat tetap melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah tangga yaitu sampah anorganik dikelola melalui bank sampah di wilayah, sedangkan sampah organik yang sudah tidak bisa dikelola akan dibuang ke TPA Piyungan.

“Ingat kejadian pada akhir 23-29 Maret 2019 saat TPA Piyungan tutup dan sampah dari Yogyakarta kemudian menumpuk berhari-hari di seluruh TPS dan depo sampah,” katanya.

Pada tahun lalu, DLH Kota Yogyakarta melalukan peningkatan kapasitas Rumah Kompos hingga mencapai 20 meter kubik, sedangkan pada tahun ini akan dilakukan upaya kerja sama dengan perguruan tinggi untuk penggunaan magot atau belatung dalam membantu mengolah sampah organik.