Tengkorak burung terkecil tertanam dalam amber berumur 99 juta tahun

id fosil burung

Tengkorak burung terkecil tertanam dalam amber berumur 99 juta tahun

Tengkorak burung kecil Oculudentavis, yang namanya berarti burung-mata-gigi, dinamai demikian karena ciri khasnya yang terlihat dalam CT scan yang dirilis 11 Maret 2020. Li Gang / Handout via REUTERS (reuters.com)

Oculudentavis tampaknya lebih kecil dari seekor burung kolibri, yang sampai sekarang dianggap sebagai burung terkecil di dunia.
Washington (ANTARA) - Para ilmuwan kagum dengan tengkorak indah yang 'terawetkan' dan yang tampaknya menjadi burung terkecil yang diketahui hingga kini - bahkan lebih kecil dari burung kolibri jenis apapun - tertanam dalam amber berusia 99 juta tahun dan memiliki banyak ciri aneh termasuk rahang yang dipenuhi dengan banyak gigi yang lemah.

Tengkorak itu, berukuran sekitar setengah inci (14,25 mm), milik seekor burung bernama Oculudentavis khaungraae yang hidup di Zaman Kapur di wilayah yang sekarang Myanmar utara, kata para peneliti, Rabu.

Tidak ada bagian tubuh yang tersisa, tetapi para peneliti memperkirakan bahwa Oculudentavis memiliki berat sekitar satu ons (28 gram) dan berukuran panjang 2 inci (5 cm) termasuk tulang ekor.

"Saya benar-benar terpesona," kata paleontolog Jingmai O'Connor dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology di Beijing, menjelaskan reaksinya setelah melihat fosil tersebut. "Ini mungkin tengkorak burung Mesozoikum yang paling indah yang pernah saya lihat, dan ini sangat aneh."

Baca juga: Yogyakarta memastikan ketersediaan ARV mencukupi

Era Mesozoikum adalah zaman dinosaurus.

“Saya kagum,” tambah paleontologis dan Natural History Museum of Los Angeles County, rekan penulis studi Luis Chiappe.

O'Connor menyatakan bahwa Oculudentavis tampaknya lebih kecil dari seekor burung kolibri, yang sampai sekarang dianggap sebagai burung terkecil di dunia.

Oculudentavis memiliki satu kesamaan dengan kolibri, ukuran, sedangkan kebanyakan burung modern tidak memiliki gigi dan memakan nektar. Banyak burung Mesozoikum memiliki gigi, tetapi anehnya Oculudentavis ini memiliki gigi yang paling banyak walaupun ukurannya tubuhnya yang kecil - sekitar 100 buah gigi, dengan bentuk kerucut dan tajam di tepinya. Oculudentavis kemungkinan memburu serangga. Burung kolibri memiliki paruh panjang, tidak seperti Oculudentavis.

Burung berevolusi dari dinosaurus berbulu kecil sekitar 150 juta tahun yang lalu. Oculudentavis mengilustrasikan perbedaan ukuran yang hampir tidak dapat dipahami di antara anggota garis keturunan dinosaurus, sangat jauh berbeda dengan dinosaurus Amerika Selatan berleher panjang, berkaki pilar, Argentinosaurus yang berbobot sekitar 90 ton dan panjang 115 kaki (35 meter).

"Keragaman ukuran menandakan bahwa biologi dinosaurus memang menakjubkan, mampu mempertahankan keragaman bentuk," kata O'Connor, yang memimpin penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature tersebut.

Matanya menyerupai mata burung hantu, dengan tulang mata membentuk kerucut, menunjukkan penglihatan yang tajam, kata O'Connor. Tidak seperti burung pemangsa dengan mata menghadap ke depan dan penglihatan binokular yang memungkinkan persepsi kedalaman yang baik, mata di Oculudentavis menghadap ke samping dan menonjol keluar dari kepalanya. Ukuran bukaan tulang mata yang kecil mengindikasikan Oculudentavis aktif pada siang hari.

Baca juga: AP I memastikan kemudahan akses transportasi menuju YIA

Amber - getah pohon yang menjadi fosil - telah mengawetkan banyak organisme kecil termasuk serangga, kadal, dan katak.

"Amber memang luar biasa sebagai media pengawet," kata O'Connor. "Jika hewan itu belum membusuk terlalu parah sebelum masuk ke dalam getah pohon, pengawetannya akan sangat baik: Semua jaringan lunak terawetkan dalam tiga dimensi, seperti jendela ke dunia prasejarah.". sumber:reuters.com




 
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024