Pemkab Kulon Progo berikan relaksasi kepada debitur

id Relaksasi debitur,Kulon Progo,COVID-19,Corona,Gugus ekonomi,DPRD Kulon Progo,Jaring pengaman sosial

Pemkab Kulon Progo berikan relaksasi kepada debitur

Koordinator Gugus Ekonomi Penanganan COVID-19 Kulon Progo Bambang Tri Budi. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui BPR Bank Pasar Kulon Progo memberikan relaksasi kepada debitur sebagai bentuk jaring pengaman sosial dampak COVID-19.

Koordinator Gugus Ekonomi Penanganan COVID-19 Kulon Progo Bambang Tri Budi di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan BPR Bank Pasar mengeluarkan kebijakan relaksasi kepada debitur melalui perpanjangan waktu kepada debitur dengan penjadwal ulang kembali masa pinjaman.

"Bank Pasar Kulon Progo ada kebijakan relaksasi, dalam bentuk perpanjangan waktu kepada debitur. Hal ini untuk meluruskan informasi adanya kelonggoran tidak mencicil hutangnya selama satu tahun," kata Bambang.



Ia mengatakan total uang yang ada dipinjam debitur Bank Pasar Kulon Progo sebesar Rp11 miliar. Kebijakan relakasi ini sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Bagi debitur yang akan mengambil relaksasi silakan membuka alaman Bank Pasar Kulon Progo soal ketentuannya. Bisa juga datang langsung ke kantor pada jam kerja," katanya.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan total Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang beredar di Kulon Progo sebesar Rp400 miliar. Namun demikian, pemkab tidak bisa mengambil langkah, karena kewenangan ada di pusat.

"Semoga ada kebijakan khusus bagi debitur KUR, khususnya di Kulon Progo," katanya.

Wakil Ketua I DPRD Kulon Progo Ponimin Budi Hartono mendorong realisasi pemberian relaksasi kepada debitur, dan segera menjelaskan kepada masyarakat mekanismenya seperti apa. Saat ini, masyarakat dan pelaku UKM dan IKM terkena imbas adanya pandemi COVID-19. Sehingga menyebabkan perekonomian masyarakat terpuruk.

"Kami minta pihak-pihak perbankan yang memberikan pinjaman kepada pelaku UKM segera memberikan penjelasan, supaya masyarakat tidak resah," katanya.