Bantul (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menyiapkan posko di tiga lokasi wilayah perbatasan daerah ini guna memantau kedatangan pemudik atau warga Bantul yang pulang dari luar daerah.
"Dari Dishub Bantul kemarin sudah koordinasi dengan provinsi bahwa sesuai instruksi Pak Gubernur. Kami itu memantau pemudik di wilayah-wilayah perbatasan, kemudian kami akan menyiapkan tiga posko," kata Kepala Dishub Bantul Aris Suharyanta di Bantul, Rabu.
Menurut dia, tiga posko pantau pemudik itu rencananya terdapat di sekitar Jalan Parangtritis yang berbatasan dengan Kota Yogyakarta, Jalan Srandakan sekitar terminal dan di sekitar simpang empat Jalan Wates Sedayu berbatasan dengan Kulon Progo.
"Kalau di Srandakan di terminal tempatnya sudah siap, di Sedayu baru muter mencari lokasinya, kalau tidak ada tempat kita pinjam tempatnya warga, kemudian di Jalan Parangtritis rencana kita ambil yang barat jalan sekitar PLN (Perusahaan Listrik Negara)," katanya.
Terkait kesiapan posko, Aris mengatakan akan dimulai pada awal memasuki bulan Ramadhan 1441 Hijriah, meski begitu pendiriannya menyesuaikan dengan anggaran yang disiapkan dan dialokasikan dari pemerintah daerah.
"Persiapan posko kita mulai awal puasa, nunggu anggaran dari pemda, kemudian kita (posko) sampai hari raya Lebaran ditambah 14 hari masih siap di sana. Kita juga siapkan posko terpadu dengan Polres, Kodim, Satpol PP dan Dinas Kesehatan, kemarin sudah koordinasi," katanya.
Sementara itu, terkait dengan kebijakan larangan mudik yang diambil pemerintah pusat kekinian guna memutus penyebaran corona virus atau COVID-19, Aris mengatakan pemda sudah menindaklanjuti agar warga Bantul tidak mudik, namun apabila sudah sampai Bantul tetap diterima asalkan mematuhi prosedur kesehatan.
"Ya sudah (ditindaklanjuti), tapi prakteknya kalau memang orang Bantul sudah sampai misalnya di jembatan Srandakan masa harus menyuruh kembali, paling karantina saja sesuai prosedur," katanya.