Klaster Indogrosir menambah satu kasus COVID-19 di Kulon Progo

id Klastter Indogrosir,COVID-19,Dinkes Kulon Progo,Kulon Progo

Klaster Indogrosir menambah satu kasus COVID-19 di Kulon Progo

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kulon Progo Baning Rahayujati. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Jumlah pasien positif COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bertambah satu kasus yang merupakan klaster Indogrosir, sehingga menjadi delapan kasus.

"Hari ini ada penambahan satu kasus positif COVID-19 atau positif ke-8 di Kulon Progo, yakni laki-laki, umur 33 tahun, warga Nanggulan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Senin.

Ia mengatakan pasien positif COVID-19 merupakan kluster Indogrosir. Yang bersangkutan sudah dirawat di RSUD Wates.

Selain itu, Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Nanggukan melakukan tracing terhadap keluarga sudah dilakukan dengan hasil non reaktif (NR).

"Pemeriksaan terhadap kontak erat lainnya akan dilanjutkan besok siang, Selasa (12/5)," katanya.

Baning mengatakan saat ini, tidak ada penambahan PDP, dan dua PDP dengan hasil swab negatif dari Kecamatan Panjatan dan Kalibawang telah dipulangkan hari ini.

Selain itu, Dinkes juga melakukan tracing dan pemeriksaan kepada kontak erat positif keenam warga Kecamatan Sentolo sudah dilakukan pada 11 kontak erat dengan hasil NR.

"Tracing masih dilakukan kepada kontak erat lainnya," katanya.

Sementara itu, Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan perkembangan kasus COVID-19 di Kulon Progo, hingga saat ini, ada 1.419 Orang Dalam Pemantuan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan sebanyak 71 orang, 17 orang diantaranya dirawat dan 38 orang sudah pulang dan sehat, serta delapan orang meninggal.

Selanjutnya, pasien yang positif COVID--19 di Kulon Progo ada delapan orang, tujuh orang diantaranya masih dirawat di RSUD Wates, dan satu orang sudah sembuh. Dibanding dengan kabupaten/kota di DIY, jumlah positif COVID-19 terendah.

"Ini data kumulatif dari awal Maret sampai hari ini. Kami berharap dan berdoa kasus COVID--19 tidak bertambah dan tidak lagi ada penyebaran COVID-19," harapnya.