Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan berbagai inovasi di pasar tradisional untuk menggerakkan sektor perekonomian pada era normal baru pandemi COVID-19.
"Ada beberapa inovasi yang dilakukan Pemkab Sleman untuk menggerakkan perekonomian pada normal baru ini, seperti sektor pasar tradisional, pasar modern, jasa maupun sektor pariwisata," kata Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi di Sleman, Senin.
Menurut dia, di sektor pasar tradisional inovasi yang dilakukan diantaranya pengaturan jarak di area parkir, alur masuk pasar satu arah, pengukuran suhu tubuh jaga jarak saat antrean masuk pasar.
"Kemudian di dalam pasar diterapkan jaga jarak fisik, cuci tangan dengan sabun, hand sanitizer sebelum dan sesudah masuk pasar," katanya.
Ia mengatakan, saat ini juga sudah terbentuk dan berjalan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pasar yang terdiri dari pengelola dan komunitas pasar.
"Kemudian pemantauan aktivitas di dalam pasar dengan CCTV, toilet dibersihkan setiap empat jam sekali atau setelah digunakan dan desinfeksi pasar dilakukan secara rutin setelah pasar tutup," katanya.
Shavitri mengatakan, pokok perubahan yang dilakukan yakni untuk pedagang makanan siap santap/saji wajib menutup dagangan dengan plastik.
"Semua penjual menggunakan masker dan sarung tangan khusus pedagang makanan siap santap/saji masker dan pelindung wajah," katanya.
Kemudian untuk timbangan ukur ulang, pembeli mengukur sendiri barang belanjaan yang sudah dibeli, penggunaan raket masker oleh petugas pasar dalam mengingatkan penjual dan pengunjung pasar untuk mengurangi komunikasi secara verbal.
Ia mengatakan, Pemkab Sleman juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak untuk pelayanan belanja daring melalui aplikasi WhatsApp (WA), goshop, gopay go-asisstant dan e-retribusi melalui Bank BPD DIY.
"Pembeli yang belanja melalui WA dapat mengambil barang belanjaan di posko pengambilan barang serta melakukan pembayaran apabila dilakukan secara tunai," katanya.
Sementara untuk petugas pengambil sampah di pasar menggunakan APD sederhana (jas hujan dan pelindung wajah), kemudian penyemprotan dan pembersihan dengan desinfektan dilakukan secara rutin dan setelah aktifitas perdagangan selesai.
"Inovasi ini sebagai upaya mempertahankan perputaran roda perkonomian rakyat di pasar dengan mengurangi resiko penularan COVID-19 dan meningkatkan kepercayaan masyarakat atas keamanan belanja di pasar," katanya.
Sedangkan manfaat yang diharapkan adalah menciptakan suasana aman dan nyaman di pasar dan belanja di pasar dapat dilakukan dengan lebih mudah.
"Kemudian aktivitas perdagangan di pasar tradisional tidak terhenti karena wabah COVID-19," katanya.
Berita Lainnya
Kemenkominfo: Nilai manfaat prangko disosialisasikan kepada generasi muda
Kamis, 4 April 2024 12:44 Wib
Lomba permainan "letup meriam" lestarikan budaya tradisional
Rabu, 3 April 2024 2:43 Wib
Unej melestarikan kesenian tradisional musik patrol agar tak punah
Minggu, 31 Maret 2024 14:20 Wib
Bisa cegah batuk, ramuan herbal habbatussauda
Jumat, 29 Maret 2024 20:10 Wib
Mahasiswa UIN Saizu lestarikan seni tradisional agar tak punah
Rabu, 27 Maret 2024 9:46 Wib
Harga pangan di pasar tradisional Bantul relatif stabil
Rabu, 13 Maret 2024 23:56 Wib
Belum terkelola baik, empat juta pedagang retail tradisional Indonesia
Selasa, 12 Maret 2024 19:31 Wib
Pemkab Bantul luncurkan operasional fasilitas pengolahan sampah Pasar Niten
Selasa, 27 Februari 2024 13:04 Wib