Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta terus berupaya memberikan dukungan dan fasilitas dalam pengembangan sektor ekonomi kreatif di kota tersebut, salah satunya dengan memanfaatkan bagian atap (rooftop) Pasar Prawirotaman Yogyakarta, yang direncanakan mampu menampung 11 subsektor ekonomi kreatif.
"Kita bisa tampung belasan subsektor ekonomi kreatif di sini. Ada berbagai fasilitas, serta sarana dan prasarana pendukung yang diharapkan akan semakin memudahkan para pelaku ekonomi kreatif untuk memenuhi kebutuhan mereka," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Sabtu.
Sejumlah fasilitas yang akan disiapkan dan bisa dimanfaatkan oleh pelaku ekonomi kreatif, di antaranya co-working space, studio, bahkan disiapkan pula tempat untuk mengurus perizinan usaha, bank, hingga konsultan hukum.
Menurut dia, penyediaan fasilitas berupa co-working space hingga studio tersebut dilakukan karena masih banyak pelaku ekonomi kreatif di Yogyakarta yang kesulitan menemukan tempat yang nyaman untuk bekerja.
Bahkan, lanjut Heroe, co-working space tersebut terbuka untuk para pelaku ekonomi kreatif dari luar negeri yang sedang melakukan perjalanan bisnis di Kota Yogyakarta.
"Biasanya, mereka berada di Yogyakarta dalam waktu cukup lama. Tidak hanya satu atau dua bulan tetapi bisa setahun. Tentunya, mereka pun membutuhkan tempat yang nyaman untuk bekerja," katanya.
Dengan demikian, lanjut Heroe, diharapkan akan terjalin jaringan yang lebih luas antara pelaku ekonomi kreatif dari Kota Yogyakarta dengan pelaku ekonomi kreatif dari luar negeri.
“Beberapa pelaku ekonomi kreatif dari luar negeri sudah ada yang menanyakan untuk bisa memanfaatkan fasilitas tersebut,” katanya.
Lokasi Pasar Prawirotaman, lanjut Heroe, juga cukup strategis karena berada di kawasan wisata dengan sebagian besar wisatawan yang datang adalah turis asing.
"Kelebihan ini yang perlu dimanfaatkan untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Yogyakarta agar semakin dikenal luas," katanya.
Keberadaan rooftop untuk pelaku ekonomi kreatif, lanjut Heroe, menjadikan konsep pengelolaan Pasar Prawirotaman berbeda dengan pasar rakyat lain yang biasanya hanya menjual bahan kebutuhan pokok.
Meskipun demikian, fungsi pasar rakyat untuk menjual bahan kebutuhan pokok tetap dipertahankan. Pedagang pasar yang berjumlah 619 orang akan menempati lantai satu hingga tiga bangunan pasar yang berkonsep “green building” tersebut.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono mengatakan, pedagang di Pasar Prawirotaman perlu mengubah cara pandangnya terhadap pasar apabila sudah ditempatkan kembali ke pasar, yaitu ikut menjaga pasar akan selalu bersih dan nyaman.
"Pasar rakyat tidak boleh identik dengan kotor, becek, dan bau," katanya.