Maryland (ANTARA) - Uji klinis tahap akhir gabungan obat remdesivir buatan Gilead Sciences dan cairan antibodi berkonsentrasi tinggi yang menetralkan virus COVID-19 telah dimulai, menurut Institut Kesehatan Nasional (NIH) pada Kamis.
Para peneliti yakin bahwa memberikan cairan antibodi kepada pasien COVID-19 di awal gejala mampu memperkuat respons antibodi alami melawan virus, sehingga mengurangi resiko penyakit parah serta kematian.
Perusahaan farmasi Emergent BioSolutions, Grifols S.A, CSL Behring dan juga Takeda Pharmaceutical bekerja sama memasok cairan antibodi tersebut, demikian NIH.
Penelitian, yang menguji cairan antibodi yang dibuat dengan plasma pasien sembuh COVID-19, dilakukan pada orang dewasa rawat inap di Amerika Serikat, Meksiko dan 16 negara lainnya.
Tujuan utama dari uji klinis tersebut adalah untuk membandingkan status kesehatan pasien yang menerima gabungan obat tersebut dengan mereka yang menerima remdesivir saja, setelah sepekan.
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Pfizer menunggu hasil baru uji klinis vaksin pada anak di bawah 5 tahun
Kamis, 6 Januari 2022 10:26 Wib
Satgas COVID-19 : Uji klinis vaksinasi penguat tidak ada indikasi KIPI
Selasa, 4 Januari 2022 19:55 Wib
Hasil uji klinis sebut vaksin COVID-19 Sinovac aman untuk anak dan remaja
Kamis, 18 November 2021 10:56 Wib
Kemenkes melakukan evaluasi dan uji klinis obat-obat COVID-19
Senin, 4 Oktober 2021 23:37 Wib
Uji klinis vaksin GX-19N di Indonesia libatkan 1.000 relawan
Jumat, 9 Juli 2021 16:54 Wib
Daewoong Pharmaceutical mengumumkan hasil uji klinis pengobatan diabetes tipe-2
Jumat, 26 Maret 2021 22:55 Wib
Menristek sebut uji klinis fase 1 vaksin Merah Putih pertengahan 2021
Rabu, 27 Januari 2021 22:53 Wib
Liverpool menutup tahun 2020 di puncak meski kehilangan sisi klinis
Kamis, 31 Desember 2020 10:33 Wib