Jakarta (ANTARA) - Giorgio Chiellini mengakui Juventus "kalah di setiap area" melawan Inter Milan, tetapi bek veteran itu menegaskan bahwa timnya tidak akan kehilangan semangat di bawah pelatih Andrea Pirlo.
Juventus memulai musim 2020-21 dengan menunjuk Andrea Pirlo sebagai pelatih mereka setelah memecat Maurizio Sarri meskipun mempersembahkan gelar Serie A kesembilan bagi klub.
Le Zebre menunjuk Pirlo sebagai pelatih tim utama meskipun belum memiliki pengalaman melatih level tertinggi.
Pirlo mengalami kesulitan di musim perdananya sebagai pelatih dengan Juve terpaut tujuh poin dari dua Milan yang menduduki posisi kedua dan pertama di Serie A.
Kekalahan Juventus 0-2 dari Inter membuat mereka berada di urutan kelima klasemen, dengan Chiellini mengakui bahwa ada banyak hal yang harus dikerjakan timnya.
“Ada kalanya Anda harus rendah hati dan membiarkan lawan menguasai bola, tetapi masalah kami adalah ketika kami menguasai bola, kami melakukan banyak kesalahan dan terus-menerus memberikannya atau tidak menemukan jalan keluar," ujar bek berusia 36 tahun tersebut kepada Sky Sports pada Senin.
“Kami kalah di setiap area lapangan, kami terus melakukan terlalu banyak sentuhan, menggerakkan bola terlalu lambat, kami membuat terlalu banyak kesalahan.”
“Anda dapat membuat semua persiapan dan tes yang Anda inginkan, tetapi ini tentang mewujudkannya," tambah Chiellini.
"Kami tidak memenangkan satu pun duel di lapangan, Inter lebih menginginkannya dan pantas mendapatkan kemenangan."
Chiellini mengatakan bahwa kekalahan ini bukan sebuah pukulan telak dan Juventus masih punya waktu untuk memperbaiki posisi mereka.
Juventus dapat mulai memperbaiki performa mereka dan memenangkan trofi pertama musim ini saat menghadapi Napoli di Piala Super Italia.
Chiellini tetap yakin bahwa timnya dapat menemukan kembali semangat mereka dan bersikeras tidak mengalami kemunduran sejak berpisah dengan Sarri.
“Kami mengalami beberapa penampilan hebat musim ini, misalnya di Barcelona,” kata Chiellini. “Kami memiliki empat kemenangan dalam pertandingan yang sangat sulit, tetapi menjadi sulit untuk menganalisis kinerja seperti malam ini ketika ada kesenjangan yang besar antara tim."