Kota Yogyakarta sebut potensi "blank spot" PPDB bisa ditekan

id blank spot,PPDB,SMP,Yogyakarta

Kota Yogyakarta sebut potensi "blank spot" PPDB bisa ditekan

Ilustrasi - Proses PPDB jenjang SMP di Kota Yogyakarta (Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Potensi munculnya "blank spot" pada penerimaan peserta didik baru di Kota Yogyakarta, khususnya jenjang SMP negeri, bisa diatasi dengan mekanisme penerimaan siswa baru dari kota tersebut yang dibuka melalui berbagai jalur pendaftaran.

"Seharusnya tidak ada lagi ‘blank spot’, karena pada tahun ini dibuka berbagai jalur penerimaan siswa baru dari Kota Yogyakarta. Ibaratnya, jalan yang disediakan untuk dilewati sudah lebih lebar," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Selasa.

Potensi "blank spot" pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kota Yogyakarta dimungkinkan muncul karena jumlah SMP negeri di Yogyakarta bagian utara lebih banyak dibanding di bagian selatan.



Perbedaan rasio sekolah tersebut berpotensi menyebabkan tingkat akses calon siswa yang tinggal di Yogyakarta bagian selatan menjadi lebih kecil apabila siswa bersaing masuk sekolah melalui jalur zonasi jarak atau wilayah yang pada tahun ini diberikan alokasi 20 persen dari total kapasitas kursi.

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta sudah menyiapkan peta dan data jarak dari tiap sekolah, 16 SMP negeri, ke titik tengah seluruh RW yang ada di kota tersebut.

"Tetapi, jalur untuk masuk SMP tidak hanya dari zonasi jarak. Sudah bisa dimulai dari bibit unggul. Jika tidak lolos, bisa ikut zonasi jarak, jika tidak lolos lagi, bisa ikut jalur zonasi mutu," katanya.

Apabila siswa berasal dari keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial (KSJPS), bisa mengikuti penerimaan siswa baru melalui jalur afirmasi keluarga tidak mampu yang diberikan kuota maksimal 11 persen.

Secara keseluruhan, proses PPDB jenjang SMP negeri di Kota Yogyakarta bergulir mulai 9 hingga 24 Juni 2021.

"Saya harapkan orang tua mencermati betul tanggal atau jadwal PPDB, karena pada tahun ini jadwal di seluruh DIY digelar bersamaan, sehingga kesempatannya hanya sekali," katanya.

Jika tidak bisa diterima di sekolah negeri, Heroe menyebut banyak sekolah swasta di Kota Yogyakarta juga memiliki kualitas yang baik dan bisa bersaing.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Dedi Budiono mengatakan PPDB jenjang SMP negeri tetap mengacu pada aturan zonasi, yaitu penduduk dalam Kota Yogyakarta dan dari luar Kota Yogyakarta.

"Calon siswa dari Kota Yogyakarta memiliki banyak peluang untuk memilih jalur PPDB yang akan digunakan. Setidaknya ada tiga jalur yang bisa digunakan," katanya.

Jalur PPDB untuk warga Kota Yogyakarta bisa diawali dari jalur bibit unggul dengan persaingan nilai atau dari jalur zonasi wilayah dengan persaingan jarak RW ke sekolah, dan bisa dengan jalur mutu dengan persaingan nilai ASPD.

"Jika calon siswa berasal dari keluarga kurang mampu, bisa masuk melalui jalur afirmasi. Ada banyak jalur yang digunakan. Jadi, meskipun ada perbedaan rasio jumlah sekolah di Yogyakarta bagian utara dan selatan, saya kira tidak akan memunculkan ‘blank spot’," katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024