Yogyakarta (ANTARA) - Proses pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan sejenisnya di Kota Yogyakarta pada tahun ajaran 2021/2022 tetap akan dilakukan dengan cara belajar dari rumah (BDR) meskipun menghadapi banyak kendala.
“Kendala tidak hanya berasal dari orang tua saja tetapi juga dari lembaga yang menyelenggarakan PAUD, karena tidak memiliki sarana dan prasarana pendukung lengkap untuk belajar jarak jauh,” kata Ketua Pokja PAUD Kota Yogyakarta Poerwati Soetji Rahajoe di Yogyakarta, Jumat.
Meskipun menghadapi banyak kendala, namun kebijakan untuk meneruskan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah (BDR) tetap akan dilaksanakan pada tahun ajaran mendatang terlebih kasus COVID-19 di Yogyakarta justru menunjukkan tren kenaikan.
Keputusan untuk tetap belajar dari rumah tersebut juga disebabkan karakter siswa PAUD yang lebih senang bermain dengan temannya dan belum memahami protokol kesehatan dengan baik.
“Kalau dilakukan pembelajaran tatap muka, maka kami justru khawatir dengan kondisi keselamatan siswa. Mereka tentu belum paham jika harus duduk terpisah jauh dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” katanya.
Salah satu upaya agar kegiatan belajar dari rumah tetap bisa optimal, lanjut Soetji, adalah dengan memberikan materi pembelajaran yang diambil oleh orang tua ke sekolah.
“Peran orang tua menjadi sangat penting untuk mendampingi anaknya belajar dari rumah. Ada tugas-tugas yang biasanya rutin diberikan dari sekolah tiap satu pekan atau satu bulan sekali,” katanya.
Orang tua siswa mengambil sekaligus mengembalikan tugas yang sudah dikerjakan di rumah.
“Tentunya, pengambilan dan pengembalian tugas ini dilakukan dengan protokol kesehatan ketat,” katanya.
Ia pun memastikan, tugas yang diberikan kepada siswa PAUD tetap diupayakan dapat dikerjakan tanpa membebani anak.
“Tugasnya cukup beragam, misalnya menggambar dan mewarnai dengan tema tertentu atau membuat kerajinan sederhana,” katanya.
Di Kota Yogyakarta total terdapat 692 lembaga PAUD yang terdiri dari 79 kelompok belajar, 349 Satuan PAUD Sejenis (SPS), 224 Taman Kanak-Kanak (TK), dan 40 tempat penitipan anak. Total anak yang mengikuti pendidikan anak usia dini tersebut mencapai 15.813 anak dengan rentang usia antara nol hingga enam tahun.
Berita Lainnya
Keraton Yogyakarta mengenalkan tanah kesultanan ke publik lewat pameran
Kamis, 7 November 2024 22:51 Wib
Perluas jangkauan layanan dan dukung transformasi digital, transcosmos Indonesia buka kantor di Yogyakarta
Kamis, 7 November 2024 22:50 Wib
Wow Spaghetti jawab keinginan masyarakat Yogyakarta makan spaghetti kualitas resto
Kamis, 7 November 2024 21:43 Wib
Afnan-Singgih dilaporkan ke Bawaslu Yogyakarta terkait dugaan politik uang
Kamis, 7 November 2024 15:41 Wib
Satpol PP dan Bea Cukai Yogyakarta amankan 3.460 batang rokok ilegal
Rabu, 6 November 2024 23:44 Wib
Pemda DIY mendukung pemanfaatan tanah kalurahan demi kesejahteraan rakyat
Rabu, 6 November 2024 22:39 Wib
UIN Yogyakarta mendukung pengembangan kreativitas pemuda DIY
Rabu, 6 November 2024 19:50 Wib
Kota Yogyakarta eliminasi TBC dengan menggencarkan terapi pencegahan
Rabu, 6 November 2024 18:39 Wib