Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meningkatkan komunikasi dengan Dinas Pertanian dan Pangan untuk penanganan pascapanen, khususnya harga komoditas cabai yang saat ini sangat rendah pada kisaran Rp10 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunung Kidul Johan Eko Sudarto di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) secara berkala memantau perkembangan harga kebutuhan pokok di pasar-pasar rakyat.
Dari hasil pemantuan, komoditas yang harganya turun signifikan adalah cabai, yakni pada kisaran Rp10 ribu hingga Rp12 ribu per kilogram.
"Kami koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Pangan soal penanganan pascapanen, supaya harga cabai di tingkat petani tidak anjlok. Kami juga akan berkoordinasi dengan TPID supaya harga komoditas tetap stabil," kata Johan Eko.
Rendahnya harga cabai di tingkat petani dan pedagang pasar rakyat disebabkan pasokan cabai dari hasil panen petani sedang bagus dan banyak, sedangkan permintaan pasar berkurang karena adanya pembatasan mobilitas masyarakat, dan konsumsi masyarakat menurun.
"Saat ini, kondisi pasar rakyat belum stabil, banyak pedagang yang mengeluh sepinya permintaan sejak diberlakukan PPKM," katanya.
Salah seorang petani cabai di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Arif Sulistyo membenarkan harga cabai sangat rendah. Ia menilai harganya sedang tidak bersahabat ke petani karena harganya sangat murah.
“Untuk cabai keriting merah dihargai Rp6.000 di tingkat petani. Sedangkan untuk cabai rawit merah dibeli dengan harga Rp9.000 per kilogram,” katanya.
Harga cabai yang murah sudah berlangsung sejak dua minggu lalu. Adapun penyebabnya karena panen yang melimpah sehingga stok di pasaran di setiap kota banyak tersedia. Akibatnya harga menjadi anjlok karena di tingkat pasaran dijual murah.
Anjloknya harga cabai sangat merugikan petani karena modal yang dikeluarkan mencapai jutaan rupiah agar bisa panen. Kondisi ini berbeda dengan harga jual beberapa bulan lalu atau tepatnya pada Maret yang melambung tinggi hingga Rp120.000 per kilogram untuk jenis cabai rawit.
Ia berharap ada kestabilan harga sehingga tidak ada yang dirugikan. Di sisi lain, harga terlalu tinggi konsumen yang dirugikan. Sedang saat harganya rendah, petani yang dirugikan. “Jangan naik turun, kalau bisa terus stabil sehingga ada kepastian harga,” katanya.
Berita Lainnya
RI butuh sistem tanam cabai tak terpengaruh cuaca, ungkap Mendag
Senin, 18 Maret 2024 6:58 Wib
Ibu Negara Iriana Jokowi membuka Gerakan Tanam Cabai Serentak se-Indonesia di Bogor
Senin, 4 Maret 2024 10:17 Wib
Pemkab Bantul imbau masyarakat memanfaatkan pekarangan untuk tanam cabai
Jumat, 16 Februari 2024 16:22 Wib
Presiden ajak masyarakat tanam cabai-sayuran mandiri
Senin, 8 Januari 2024 12:56 Wib
DPPK Sleman gelar promosi produk hortikultura
Jumat, 22 Desember 2023 16:32 Wib
DIY menggencarkan pasar murah kendalikan harga cabai
Rabu, 6 Desember 2023 23:10 Wib
Kementan meresmikan nursery bawang merah dan cabai di Sleman
Kamis, 23 November 2023 19:58 Wib
Kabupaten Sleman menuju daerah lumbung pangan sehat
Selasa, 21 November 2023 13:08 Wib