KPU: Partisipasi pemilih Pemilos 2021 di Bantul mencapai 79 persen

Bantul (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan tingkat partisipasi pemilih (siswa) yang menggunakan hak pilih pada Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos) Serentak 2021 jenjang SMP/MTs dan SMA/SMK/MA mencapai 79 persen.

"Pemilos yang kali pertama dilaksanakan dengan metode e-Pemilos mencatatkan tingkat partisipasi cukup tinggi sebesar 79 persen," kata Ketua KPU Bantul Didik Joko Nugroho di sela pengukuhan Ketua OSIS terpilih hasil Pemilos serentak se-Bantul 2021 secara virtual di Bantul, Senin.

Menurut dia, dalam Pemilos Serentak 2021, jumlah siswa yang tercatat sebagai pemilih sebanyak 61.336 siswa tersebar di 144 sekolah dari jenjang SMP/MTs dan jenjang SMA/SMK/MA se-Bantul, sedangkan yang menggunakan hak pilih sebanyak 48.475 siswa.

Pelaksanaan Pemilos serentak untuk jenjang SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Bantul dilaksanakan pada 13 Oktober 2021, sementara Pemilos serentak jenjang SMA/SMK/MA pada 21 Oktober 2021.

Didik mengatakan aplikasi e-Pemilos yang dikembangkan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bantul itu dapat dijalankan secara mudah oleh para siswa karena tidak ada kendala sejak proses memilih (vote) sampai proses rekapitulasi penghitungan suara.

"Pemilos di Bantul sudah dilaksanakan KPU Bantul sejak tahun 2011, dan sejak 2015 Pemilos dilaksanakan secara serentak bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bantul, Kementerian Agama (Kemenag) Bantul, dan Balai Dikmen Bantul," kata Didik.

Sementara itu, Ketua KPU RI Ilham Saputra yang menjadi pembicara dalam webinar Pengukuhan Ketua OSIS Terpilih 2021 memberikan apresiasi kepada KPU Bantul yang telah sukses melaksanakan Pemilos Serentak Tahun 2021 bekerja sama dengan pihak terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul.

Menurut dia, Pemilos merupakan pengenalan pendidikan politik kepada pemilih pemula dan sekolah hakekatnya gambaran kecil sebuah negara. Oleh karena itu, ketua OSIS sebagai pemimpin para siswa harus dapat mewujudkan demokrasi yang baik di masing-masing sekolah.

Untuk mewujudkan demokrasi yang baik, katanya, maka ketua OSIS perlu mendengarkan aspirasi siswa sebagai representasi warga organisasi siswa intrasekokah (OSIS).

"Ketua OSIS dalam menjalankan program dan kegiatannya perlu membangun kepercayaan publik, terutama kepada semua siswa, bapak atau ibu guru," katanya.