Jakarta (ANTARA) - PT Prodia Widyahusada meluncurkan pemeriksaan BRCA 1/2 germline untuk mendeteksi mutasi pada gen BRCA 1 dan BRCA 2 yang dapat menyebabkan kanker, termasuk kanker payudara dan kanker ovarium.
Sebagai informasi, gen BRCA 1 dan BRCA 2 merupakan penekan tumor. Ketika berfungsi normal, mereka membantu mencegah pertumbuhan sel tak terkendali yang bisa menyebabkan tumor ganas. Namun saat mengalami kerusakan mutasi, maka dapat mengarah pada perkembangan kanker payudara dan kanker ovarium. Bahayanya, mutasi tersebut dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Pemeriksaan BRCA 1/2 germline dilakukan menggunakan next generation sequencing, yakni teknologi yang menggunakan alat sequencer untuk dapat mengidentifikasi variasi genetik lebih cepat dan lebih akurat karena dalam satu kali eksperimen bisa langsung memeriksa seluruh gen.
“Jika pemeriksaan dilakukan pada pasien yang telah didiagnosis kanker, kemudian jaringan kankernya sudah diangkat dan belum sempat melakukan pemeriksaan BRCA 1/2 germline sebelumnya, maka tetap dapat melakukan pemeriksaan ini," kata Product Manager Prodia Trilis Yulianti melalui siaran pers, Jumat.
"Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk menentukan penggunaan golongan obat yang paling sesuai dengan pasien," lanjut dia.
Trilis menambahkan, salah satu golongan obat baru yang digunakan dalam pengobatan kanker adalah inhibitor PARP. Golongan obat ini memblokir perbaikan kerusakan DNA untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker yang memiliki varian pada gen BRCA 1 atau BRCA2 yang berbahaya.
Selain itu, pemeriksaan juga digunakan untuk menentukan jenis terapi dan menilai perkembangan kanker ke depannya.
Pemeriksaaan juga bermanfaat bagi pasien yang masih sehat dengan riwayat kanker payudara dan ovarium di keluarganya. Tujuannya, untuk mengetahui apakah dirinya memiliki mutasi pada gen BRCA 1 dan BRCA 2 sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan.
Layanan pemeriksaan BRCA 1/2 germline yang menggunakan sampel darah tersedia di Prodia Genome Center yang berlokasi di Prodia Kramat, Jakarta. Waktu yang diperlukan mulai dari proses ekstraksi DNA hingga hasil selesai dianalisis dalam bentuk laporan adalah 10 hari.
Nantinya, seseorang yang melakukan pemeriksaan ini akan menjalani penilaian risiko, bertemu dengan konselor genetik untuk meninjau berbagai kemungkinan atau faktor, seperti adanya kerabat yang menderita kanker, kanker yang mereka derita, dan pada usia berapa mereka didiagnosis serta melakukan pengisian kuesioner.
Pemeriksaan BRCA 1/2 germline juga tidak memerlukan puasa, sehingga dapat dilakukan kapan saja, adapun pengambilan sampel dapat dilayani di seluruh cabang Prodia.
Berita Lainnya
Pemkab Kulon Progo mencatat 444.516 jiwa terlindungi JKN
Jumat, 15 November 2024 15:53 Wib
Cawali Yogyakarta Hasto Wardoyo komitmen berikan layanan kesehatan prima
Jumat, 15 November 2024 9:55 Wib
Eko Suwanto dorong RS swasta bekerja sama BPJS Kesehatan
Jumat, 15 November 2024 9:39 Wib
DPR minta tindak "fraud" demi mencegah kenaikan iuran BPJS Kesehatan
Jumat, 15 November 2024 8:37 Wib
Dinas Kesehatan Bantul evaluasi penekanan kasus stunting pada peringatan HKN
Selasa, 12 November 2024 18:20 Wib
Hasto-Wawan komitmen berikan layanan kesehatan terbaik bagi warga Kota Yogyakarta
Selasa, 12 November 2024 11:34 Wib
Sekda Sleman ajak memaknai Hari Pahlawan dengan warisi semangat pejuang
Senin, 11 November 2024 15:18 Wib
Debat Pilkada Jogja: Hasto-Wawan komitmen ciptakan layanan kesehatan prima
Sabtu, 9 November 2024 17:44 Wib