Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Suprapto menyarankan masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penyebaran hepatitis akut.
Masyarakat, kata Agus, berdasarkan keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, dapat menerapkan prokes yang serupa saat menghadapi pandemi COVID-19, yaitu mengenakan masker, mencuci tangan, dan tidak bergantian alat makan.
"Masyarakat tidak perlu panik dan takut secara berlebihan atau paranoid. Yang penting, tetap jaga prokes," ucap dia.
Di samping itu, Agus juga menyampaikan pembelajaran tatap muka (PTM) masih bisa dilangsungkan selama tetap mematuhi protokol kesehatan.
"PTM silakan berlangsung asal menjaga prokes dan sebagainya. Tidak harus menutup pendidikan dulu," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani telah menyoroti persoalan kasus hepatitis akut pada anak. Penyakit itu pun resmi dipublikasikan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada 15 April 2022.
Untuk menanggapi hal itu, Agus mengatakan pemerintah telah berkoordinasi dengan WHO mengenai keberadaan hepatitis akut dan menyiapkan 19 rumah sakit rujukan yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Sekarang, (pasien hepatitis akut) sudah bisa dirujuk di 19 rumah sakit. Saya kira, yang paling timur ada di Makassar dan Manado. Sayangnya, yang di Papua belum ada," kata dia.
Lalu terkait dengan biaya pengobatan hepatitis akut, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril menyampaikan hal itu masuk ke dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Aturan mengenai pembiayaan ini, kata dia, terdapat dalam keputusan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI mengenai panduan tata laksana hepatitis akut pada anak yang belum diketahui penyebabnya di fasilitas pelayanan kesehatan.
“Pembiayaan kasus ini melalui mekanisme JKN, ditanggung sesuai dengan kepesertaan,“ tutur Syahril.
Pemerintah pun, tambah dia, memastikan pelayanan kesehatan mulai dari tingkat puskesmas sampai rumah sakit umum pemerintah dapat melakukan pemeriksaan terhadap hepatitis akut. Kemudian, hasil sampel akan dikirimkan ke laboratorium badan penelitian dan pengembangan kesehatan di masing-masing daerah.
Berita Lainnya
Anak rentan terkena radang telinga tengah
Minggu, 31 Maret 2024 14:32 Wib
Dokter: Pembesaran amandel faktor risiko anak terkena radang telinga
Jumat, 29 Maret 2024 11:36 Wib
Jangan sembarangan beri obat tetes telinga anak
Jumat, 29 Maret 2024 4:33 Wib
Baca, Bantuan korban gagal ginjal akut hingga biaya haji 2024
Kamis, 11 Januari 2024 7:12 Wib
71 persen warga Gaza alami kelaparan akut
Rabu, 20 Desember 2023 11:35 Wib
Jokowi setuju bantu korban gagal ginjal akut
Kamis, 28 September 2023 11:05 Wib
Kekurangan gizi akut, 500 ribu anak di Yaman
Minggu, 28 Mei 2023 1:52 Wib
Risma sebut Kemensos belum miliki anggaran untuk bantuan gagal ginjal akut
Selasa, 21 Maret 2023 9:48 Wib