Kekuatan pariwisata Indonesia di perdesaan

id Desa wisata,Sosialisasi Sadar Wisata, kemenparekraf, pariwisata indonesia

Kekuatan pariwisata Indonesia di perdesaan

Sejumlah warga menikmati objek wisata Desa Bambo Park di Desa Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (12/6/2022). Warga desa setempat memanfaatkan lahan kebun menjadi objek wisata keluarga guna menarik wisatawan sekaligus sebagai upaya membangkitkan perekonomian warga setempat. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/YU (ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE)

Jakarta (ANTARA) - Kekuatan pariwisata Indonesia kini berada di pedesaan, demikian kata Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf), Frans Teguh.

"Kekuatan pariwisata saat ini berada di wilayah pedesaan, sehingga hal paling mendasar dan diperlukan dalam mewujudkan pariwisata berkualitas adalah standar pelayanan sebagai tuan rumah," katanya dikutip dari siaran pers pada Senin.

Dalam kesempatan Sosialisasi Sadar Wisata di wilayah Borobudur, Yogyakarta dan Prambanan (BYP) secara virtual pada Sabtu (11/6), Frans mengingatkan agar para pelaku pariwisata tetap mempertahankan kekayaan karakteristik lokal dan senantiasa menginovasikannya.

Lebih jauh ia mengatakan, karakteristik, keunikan, dan nilai-nilai lokal yang dimiliki oleh setiap kampung atau desa wisata harus tetap dipertahankan.

"Jangan kehilangan karakteristik dan lokalitas. Ini harus kita kemas, kita kelola dengan terus berinovasi. Inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, menjadi kunci untuk mendorong industri pariwisata agar semakin berkualitas dan berkelanjutan," kata Frans.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar sosialisasi sadar wisata secara bertahap dan serentak di sembilan Desa Wisata di Kawasan Borobudur, Yogyakarta dan Prambanan (BYP) selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu (11-12 Juni 2022).

Dimulai sejak pertengahan Maret 2022, Sosialisasi Sadar Wisata akan berlangsung di 65 desa wisata di 6 Destinasi Prioritas Pariwisata selama tahun 2022-2023.

Sosialisasi Sadar Wisata dilakukan dengan mengangkat tiga pilar pengembangan pariwisata yang meliputi unsur Sapta Pesona, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability), dan Pelayanan Prima.

Kemenparekraf saat ini tengah berupaya mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan yang diantaranya meliputi empat aspek utama CHSE yakni kebersihan, kesehatan, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan.

"Para pelaku pariwisata tentu berharap para wisatawan merasa betah, nyaman, berkunjung dalam durasi yang lama bahkan akan datang kembali. Untuk itu aktivitas wisata yang ditawarkan harus memberikan pengalaman terbaik dan unik sehingga menarik bagi wisatawan," kata Frans.

Sosialisasi Sadar Wisata, menjadi program strategis di tengah situasi pandemi yang tengah bergerak menuju endemi.



 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024