Indonesia mendukung inisiatif WHO kembangkan vaksin terbaru TB

id G20, resistensi obat, tuberkulosis, 1st HMM

Indonesia mendukung inisiatif WHO kembangkan vaksin terbaru TB

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono (kedua dari kiri) saat meninjau Puskesmas Banguntapan 1 Yogyakarta, Selasa (21/6/2022). (ANTARA/Andi Firdaus).

Yogyakarta (ANTARA) - Indonesia mendukung inisiatif Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dalam pengembangan vaksin terbaru Tuberkulosis (TB) untuk menekan laju kasus di dunia.

"Kita lakukan edukasi dan pendekatan untuk memberikan implementasi vaksin TB terbaru. Sekarang yang digunakan adalah Vaksin Bacillus Calmette–Guérin (BCG), dan nanti kami gunakan vaksin TB yang lebih baik," kata Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono saat meninjau Puskesmas Banguntapan 1 Yogyakarta, Selasa siang.

Dante berharap vaksin terbaru nanti lebih adaptif terhadap kejadian resistensi antimikroba (antimicrobial resistance/AMR) atau kondisi saat virus TB mengalami perubahan, sehingga kebal terhadap obat-obatan yang diberikan.

Upaya Indonesia menekan resistensi antimikroba dilakukan dengan cara meningkatkan kepatuhan pasien meminum obat. "Memang ada efek samping pada saat minum obat, tapi efek samping itu tidak lebih besar daripada keburukannya, apabila obat tidak diminum secara patuh, itu yang picu resistensi obat," ujarnya.

Dante memastikan angka kasus resistensi antimikroba di Indonesia relatif sedikit. Salah satu contohnya di Puskesmas Banguntapan 1 yang hanya mencatat satu pasien TB resistensi obat.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan Indonesia sedang intensif melakukan pelacakan TB berbasis desa. Penderita TB jangan cuma kepala Puskesmas saja yang tahu, tapi kepala desa hingga kementerian juga tahu.

Sebelumnya, Dirjen WHO saat menghadiri The 1st Health Ministers Meeting (HMM) di Hotel Marriot Yogyakarta, Senin (20/6), menyoroti resistensi antimikroba yang berisiko memicu penyebaran penyakit dan kematian akibat TB semakin tinggi.

WHO sedang mendorong pengembangan vaksin TB terbaru untuk mengatasi kondisi tersebut. "WHO juga menghargai fokus G20 pada resistensi antimikroba, Kami berharap dapat mendiskusikan topik ini dengan G20," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024