Prabowo unggul dalam bursa Capres 2024

id Pemilu 2024,Elektabilitas capres,Survei elektabilitas

Prabowo unggul dalam bursa Capres 2024

Hasil survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research terkait dengan elektabilitas calon presiden (capres). ANTARA/HO-indEX Research

Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni mengungkapkan elektabilitas Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto menempati posisi teratas, sementara elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggeser Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Prabowo masih unggul dalam bursa capres pada tahun 2024, sementara Anies menggeser Ganjar dan menduduki peringkat kedua," kata Vivin Sri Wahyuni dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Vivin menyebutkan elektabilitas Anies terus meningkat sejak awal tahun 2022, sedangkan Prabowo dan Ganjar mengalami fluktuasi dalam setahun terakhir.

Mencuatnya nama Anies, menurut Vivin, makin memastikan jalan politik setelah masa jabatannya sebagai kepala daerah berakhir pada bulan Oktober mendatang. Temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan elektabilitas Anies melejit hingga 17,6 persen.

Dengan capaian tersebut, Anies menggeser Ganjar yang sebelumnya kerap berada pada peringkat kedua dalam bursa capres. Elektabilitas Ganjar terpaut tipis dari Anies, yaitu sebesar 17,1 persen. Pada posisi pertama masih diduduki Prabowo Subianto dengan elektabilitas mencapai 22,0 persen.

Menurut Vivin, tren kenaikan elektabilitas Anies mengancam rivalitas antara Prabowo dan Ganjar. Kini praktis Anies bersanding dengan Prabowo dan Ganjar dalam tiga besar papan atas bursa capres.

"Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada koalisi partai-partai yang terbentuk untuk dapat mengamankan tiket pencapresan Anies," ucap Vivin.

Vivin juga menyoroti posisi Prabowo yang masih berada di atas angin, mengingat tingginya elektabilitas Prabowo. Ketua Umum Partai Gerindra ini tampak masih sabar untuk mencari pendamping yang tepat sehingga Gerindra belum terburu-buru membangun koalisi.

Situasi berbeda dialami Ganjar, pada Rakernas PDI Perjuangan baru-baru ini memastikan penentuan tiket capres berada di tangan ketua umum. Nama Ganjar sebetulnya masuk dalam usulan Rakernas NasDem maupun potensial didukung oleh Koalisi Indonesia Bersatu.

"Hanya saja faktor Ganjar sebagai kader PDI Perjuangan masih menjadi ganjalan, baik di internal PDI Perjuangan maupun partai-partai lain," kata Vivin.

Peringkat capres berikutnya jauh di bawah tiga besar, membentuk klaster yang diisi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (6,3 persen), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (5,0 persen), dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono/AHY (4,5 persen).

"Di antara ketiganya, AHY paling berpeluang masuk dalam skenario pasangan capres/cawapres yang diusung koalisi, mengingat cukup kuatnya posisi tawar Demokrat," tutur Vivin.


Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2025