Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mengantisipasi COVID-19 sudah dicabut oleh pemerintah pusat.
Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana di Kulon Progo, Senin, mengatakan pencabutan PPKM bukan berarti pencabutan kedaruratan karena Keppres Nomor 11 Tahun 2020 tentang Kedaruratan Kesehatan dan status kebencanaan nasional sesuai dengan Keppres Nomor 12 Tahun 2020 tidak dicabut.
"Pencabutan PPKM yang dimaksud adalah pencabutan pembatasan-pembatasan yang ada di masyarakat akibat adanya COVID-19, misalnya jam buka restoran yang awalnya dibatasi hanya sampai 21.00 WIB, sekarang bisa 24 jam," katanya.
Ia mengatakan pencabutan PPKM, yakni PPKM berdasarkan instruksi Menteri Dalam Negeri. Meski PPKM dicabut, darurat kesehatan nasional dan status kebencanaan nasional belum dicabut.
Namun demikian, pemerintah pusat tetap memperbolehkan penggunaan anggaran di daerah untuk penanggulangan COVID-19 bila ada peningkatan kasus. Bahkan, bantuan sosial kepada masyarakat dari Kementerian Sosial masih ada.
"Anggaran penanganan COVID-19 di Kulon Progo masih ada," katanya.
Tri menekankan kepada seluruh OPD untuk mengomunikasikan penghentian PPKM ini secara baik sehingga peran serta masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan tetap berjalan yang diharapkan dapat mengendalikan risiko darurat kesehatan.
Pencabutan PPKM merupakan strategi perubahan dari status pandemi menuju endemi, sehingga intervensi dari pemerintah diturunkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat.
"Kendali ada di tangan masyarakat sendiri, jadi bebas beraktivitas seperti dulu. Kapasitas gedung, rumah makan, transportasi umum boleh seratus persen tetapi tidak boleh melebihi kapasitas," katanya.
Ia berharap, penghentian PPKM dapat menjadikan kegiatan masyarakat berjalan normal, khususnya di bidang ekonomi yang sempat menurun.
"Akibat dari PPKM itu ekonomi berbiaya tinggi, sehingga dengan pencabutan ini ekonomi kembali ke nilai keekonomian awal kembali ke efisiensi awal. Sehingga diharapkan ekonomi bisa lebih murah lagi," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami mengimbau masyarakat tetap waspada serta mematuhi protokol kesehatan, terutama di keramaian dan ruang tertutup.
"Kami juga berharap masyarakat segera melengkapi dosis vaksinasi sesuai pedoman," katanya.
Ia mengatakan satgas COVID-19 mulai tingkat kabupaten, kapanewon, dan kelurahan tetap dipertahankan dan aktif untuk merespons jika terjadi penyebaran yang cepat.
"Kami juga mengimbau masyarakat ada yang bergejala diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat," katanya.
Berita Lainnya
BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas kota besar di Indonesia
Selasa, 19 November 2024 9:43 Wib
Harga emas Antam Selasa 19 November naik ke angka Rp1,491 juta/gram
Selasa, 19 November 2024 9:39 Wib
BPBD catat 19 bencana landa Kota Bogor dalam sehari
Minggu, 10 November 2024 9:47 Wib
BMKGcatat 19 kali gempa susulan di Berau Kaltim
Senin, 16 September 2024 13:26 Wib
Presiden Jokowi berkantor 40 hari di IKN hingga 19 Oktober
Jumat, 6 September 2024 18:38 Wib
Polisi menetapkan 19 orang tersangka dalam kericuhan di Gedung DPR RI
Sabtu, 24 Agustus 2024 10:26 Wib
19 warga binaan Rutan Wates di Kulon Progo mendapat remisi umum
Sabtu, 17 Agustus 2024 22:42 Wib
PKS segera rilis kepastian gabung KIM
Jumat, 16 Agustus 2024 16:47 Wib