FT UGM mendampingi pembuatan DED Gedung Istana Presiden di IKN

id IKN,istana presiden IKN,UGM

FT UGM mendampingi pembuatan DED Gedung Istana Presiden di IKN

Desain Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP Ibu Kota Negara Nusantara. (ANTARA/HO-Kementerian PUPR)

Yogyakarta (ANTARA) - Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) melalui Center of Excellent (CoE) Sustainable Building and Infrastructure (SBI) mendampingi pembuatan Detail Engineering Drawing (DED) Gedung Istana Presiden di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Pembuatan DED dilakukan oleh PT Arkonin Jakarta. Kami CoE SBI FT UGM diminta oleh direktur Cipta Karya PUPR untuk menjadi narasumber dan masukan pada proses pembuatan detail engineering drawing, khususnya pada selubung bangunan menuju 'green building'," kata Koordinator CoE SBI FT UGM Arif Kusumawanto melalui keterangan di Yogyakarta, Senin.

Setelah mendapat undangan dari Kementerian PUPR, menurut dia, tim dosen dan peneliti FT UGM kemudian melakukan survei dan pemasangan alat sensor iklim mikro.



Tujuannya, kata dia, agar perancangan gedung kompleks IKN memenuhi standarisasi bangunan gedung hijau, termasuk dalam proses pembuatan DED dengan rancang bangun yang sudah terkomputerisasi.

Arif menuturkan tim peneliti CoE SBI dalam proses pembangunan Gedung Istana Presiden IKN melakukan kegiatan survei terlebih dahulu.

Dalam survei ini, menurut dia, tim dosen dan peneliti Fakultas Teknik UGM mendampingi pada tiga simulasi penting yaitu simulasi terhadap kenyamanan termal dalam bangunan, simulasi efisiensi energi (OTTV) dan simulasi bentuk untuk evaluasi pengguna dan kebakaran bangunan.

"Dari paparan yang dilakukan konsultan, kita melihat mereka memerlukan bantuan simulasi-simulasi green building, tentang kenyamanan termal, ottv bangunan dan 'heat transfer' material selubung bangunan. Ini kita lakukan sebagai dasar bagi kontraktor dalam melaksanakan pembangunan nanti dan wajib ada DED," kata dia.

Lebih lanjut, Arif menjelaskan dalam pembangunan gedung penting di Indonesia selama ini wajib DED, mulai dari proses desain bangunan dari desain dasar yang bisa dengan disayembarakan, kemudian tahapan DED, dan baru dilelang ke kontraktor.

Terkait IKN, Arif menuturkan Pusat Riset Unggulan Fakultas Teknik UGM, CoE Sustainable Building and Infra Structure menyiapkan ruang khusus untuk grup riset IKN.

Ruang khusus tersebut bersifat terbuka untuk seluruh dosen, mahasiswa, dan masyarakat yang memerlukan informasi dan penyelesaian teknik bangunan hijau dan infrastruktur.

Khusus IKN, disebutnya, Coe Sustainable Building and Infra Structure FT UGM bekerja sama dengan berbagai pihak di antaranya Ditjen Cipta Karya PUPR dan konsultan Arsitektur PT Arkonin Jakarta.

Kerja sama ini akan berlanjut di berbagai permasalahan teknik bangunan hijau di daerah tropis.

"Khususnya kajian untuk menciptakan bangunan hijau yang memaksimalkan keamanan, kenyamanan, dan kesehatan bangunan. Disamping itu, meminimalkan kerusakan lingkungan, termasuk hemat energi fosil dan pemanfaatan energi hijau," kata dia.
 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024