Dokter gizi tidak sarankan anak dapat MPASI dini

id MPASI anak,MPASI usia 6 bulan

Dokter gizi tidak sarankan anak dapat MPASI dini

Ilustrasi anak makan (Pixabay)

Jakarta (ANTARA) - Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia Cabang DKI Jakarta dr. Raissa Edwina Djuanda, M.Gizi, Sp.GK tidak menyarankan anak-anak mendapatkan makanan pendamping ASI atau MPASI dini karena belum mampu menyerap makanan yang diberikan.

Raissa di Jakarta, Rabu, mengatakan anak usia di bawah enam bulan sebaiknya masih diberikan ASI. Saluran cerna mereka pun belum siap sehingga pemberian MPASI pada usia itu bisa berisiko menyebabkan mereka tersedak dan bahkan kolik.

Saat anak mencapai usia enam bulan, perhatikan tekstur MPASI. Anak usia enam bulan sampai delapan bulan dapat diberikan bubur halus dua hingga tiga kali sehari, kemudian ditingkatkan menjadi bubur saring sampai bubur kasar.

Selain bubur, anak juga bisa diberikan buah yang dihaluskan sebanyak satu hingga dua kali per hari dan ASI diteruskan.

Pada anak usia sembilan hingga 11 bulan, dapat diberikan bertahap mulai bubur tim saring sampai nasi tim sebanyak tiga hingga empat kali sehari. Berikan jenis makanan yang lebih bervariasi, bisa juga buah yang dihaluskan satu hingga dua kali per hari, dengan ASI diteruskan.

Pada anak usia enam bulan hingga 11 bulan, jumlah yang diberikan setiap makan sekitar 125 mililiter atau setengah gelas sebagai target.

Pada anak usia 12 bulan sampai 23 bulan, sudah bisa diberikan nasi tim hingga makanan keluarga. Jumlahnya dapat ditingkatkan menjadi 175 mililiter hingga 250 mililiter, namun tidak boleh dipaksakan dan sesuai keinginan anak.
 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024