Semarang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Semarang mengoptimalkan peran pos pembinaan terpadu (Posbindu) sebagai salah satu langkah untuk mencegah penyakit diabetes melitus (DM) pada anak.
Kepala Dinkes Kota Semarang dr Abdul Hakam, di Semarang, Jateng, Sabtu, menyebutkan Posbindu merupakan langkah advokasi dalam penanggulangan penyakit DM pada anak yang kian marak.
"Kebutuhan kalori itu kan berbeda setiap orang. Tergantung berat badan dan aktivitas fisik yang dilakukan," jelasnya.
Selain posbindu, Dinkes Kota Semarang juga menggelar "screening" di sekolah untuk mendeteksi secara dini kasus DM sehingga bisa dilakukan pencegahan.
"'Kami 'screening' di sekolah-sekolah. Makanan cepat saji kan banyak jumlahnya, kami berikan edukasi pencegahan PTM (penyakit tidak menular), termasuk DM. Ada juga dokter kecil yang mengedukasi sesama siswa agar bisa saling mengedukasi," katanya.
Berdasarkan data Dinkes, temuan DM, baik tingkat 1 maupun 2 pada anak di Kota Semarang tahun 2022 tercatat sebanyak 377 kasus atau meningkat dibandingkan temuan pada 2021 sebanyak 269 kasus. Ada yang sudah tergantung insulin, dan ada yang tidak tergantung insulin.
Secara rinci, temuan DM pada anak tahun 2021 terdiri atas 27 kasus DM tergantung insulin dan 242 kasus DM yang tidak tergantung dengan insulin.
Pada 2022, DM yang tergantung insulin sebanyak 33 kasus, sedangkan yang tidak tergantung insulin sebanyak 344 kasus.
Berita Lainnya
Dinkes Kota Yogyakarta mengimbau masyarakat deteksi dini diabetes
Senin, 9 September 2024 22:59 Wib
Ini pilihan gula yang lebih baik untuk penderita diabetes
Rabu, 4 September 2024 17:07 Wib
Ini kiat kurangi konsumsi gula pada anak
Rabu, 4 September 2024 7:00 Wib
Mahasiswa UGM meneliti ekstrak anggur untuk terapi neuropati diabetik
Sabtu, 10 Agustus 2024 16:25 Wib
BRIN mengembangkan bawang hitam digunakan terapi kardiovaskular di Indonesia
Kamis, 1 Agustus 2024 13:51 Wib
Deteksi awal diabetes anak wajib diperhatikan orang tua, kenali gejalanya
Selasa, 23 Juli 2024 6:57 Wib
Mitos, penderita diabetes dilarang makan nasi
Selasa, 23 Juli 2024 6:27 Wib
Ahli: Penderita diabetes jangan berlebihan makan buah, berisiko
Senin, 22 Juli 2024 17:39 Wib