"Bawaslu berharap menjelang satu tahun pemungutan suara Pemilu 2024, seluruh warga Sleman ikut berpartisipasi mengawasi jalannya setiap tahapan pemilu," kata Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kabupaten Sleman Arjuna Al Ichsan Siregar di Sleman, Senin.
Menurut dia, upaya ini dilakukan demi terciptanya pemilu damai, langsung, umum, bebas, dan rahasia (luber), serta jujur, adil (jurdil), dan berintegritas di Sleman.
Baca juga: Bawaslu Kulon Progo mendapatkan kunjungan Australian Embassy Jakarta
Baca juga: Bawaslu Bantul siaga pengawasan satu tahun menjelang Pemilu 2024
"Kelancaran dan kesuksesan pemilu yang aman, luber, dan jurdil ini sangat membutuhkan peran aktif masyarakat dalam pengawasan di setiap tahapan," katanya.
Ia mengatakan upaya untuk mendorong partisipasi masyarakat tersebut dilakukan dengan berbagai sosialisasi di masyarakat.
"Seperti beberapa waktu lalu, kami melakukan aksi simpatik dengan membagikan 2.000 stiker kepada warga Sleman di sejumlah titik strategis agar ikut serta menyukseskan pengawasan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 di Sleman," katanya.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi (PP dan Datin) Bawaslu Kabupaten Sleman Ibnu Darpito mengatakan stiker dibagikan kepada para pengendara yang melintas di titik-titik aksi simpatik Bawaslu Sleman dan panwaslu kecamatan.
"Stiker yang dibagikan bertuliskan sejumlah ajakan, di antaranya 'Lawan Politik Uang', 'Cegah Hoax dan Ciptakan Pemilu Tertib, Sejuk, Damai', 'Tolak Pemilu SARA', 'Saring Sebelum Sharing', dan 'ASN Wajib Netral di Pemilu 2024'," katanya.
Selain membagikan stiker, kata dia, di setiap lokasi dibentangkan spanduk sosialisasi bertuliskan "Ayo Awasi Bersama Tahapan Pemilu 2024" dan "Mari Bergabung Dengan Komunitas Digital Pengawasan Pemilu Jarimu Awasi Pemilu".
"Untuk komunitas digital pengawasan pemilu ini merupakan program nasional, saat ini Bawaslu memiliki aplikasi 'Jarimu Awasi Pemilu' yang diharapkan dapat menjadi media alternatif dalam mencegah serta menetralisir perkembangan informasi hoaks, kampanye berbau SARA, dan lainnya dalam ruang-ruang digital," katanya.
