Bupati Bantul sebut anak adalah aset terpenting dalam pembangunan

id Bupati Bantul ,Generasi bangsa,Penurunan stunting

Bupati Bantul sebut anak adalah aset terpenting dalam pembangunan

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat menerima piagam atas capaian penurunan stunting oleh Kepala BKKBN DIY pada acara Advokasi dan KIE tentang Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam Percepatan Penurunan Stunting di Bantul, Kamis (2/3/2023) (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Abdul Halim Muslih, mengatakan anak adalah aset terpenting dalam pembangunan, sehingga mereka harus dilahirkan dan dididik untuk menjadi generasi penerus bangsa yang berdaya saing.

"Anak adalah aset terpenting dalam pembangunan. Anak-anak inilah yang akan menjadi generasi penerus pembangunan bangsa dan negara, maka kita harus menyiapkan generasi penerus yang memiliki daya saing tinggi," kata Bupati saat membuka acara Advokasi dan KIE tentang Promosi dan KIE Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam Percepatan Penurunan Stunting di Bantul, Kamis.

Menurut dia, stunting merupakan salah satu persoalan yang menjadi prioritas penanganan bersama yang membutuhkan sinergitas dan komitmen tinggi dari semua pihak.

Baca juga: Bupati Bantul: Kelurahan punya peran penting dalam pembangunan

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting secara nasional terjadi penurunan sebesar 2,8 persen dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 21,6 persen di tahun 2022, dengan target 14 persen pada tahun 2024.

"Di tingkat DIY terjadi penurunan 0,9 persen dari 17,3 persen di 2021 menjadi 16,4 persen di 2022. Dan di Bantul mengalami penurunan 4,2 persen dari 19,1 persen di 2021 menjadi 14,9 persen di 2022. Atas capaian itu mari kita jadikan semangat bersama-sama untuk menuntaskan stunting hingga nol persen," katanya.

Bupati mengatakan masa 1.000 hari pertama kehidupan terdiri atas 270 hari selama kehamilan, dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan anak. Dampak pada masa periode emas ini akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak hingga dewasa.

Periode emas seorang anak sudah dimulai sejak masa kehamilan, karena itu, perlu bagi ibu hamil untuk memenuhi asupan gizi seimbang dan memberikan stimulus sesuai tahapan tumbuh kembang janin.

"Masa 1.000 HPK sangat penting bagi tumbuh kembang anak dan dapat menentukan perkembangan kecerdasan secara jangka panjang, tidak optimalnya perkembangan otak pada masa ini juga akan berpengaruh terhadap kehidupan anak di masa depan," katanya.

Lebih lanjut Bupati mengatakan stunting merupakan permasalahan gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, terjadi sejak bayi dalam kandungan karena saat hamil sang ibu kurang mengkonsumsi makanan bergizi.

"Maka kami apresiasi program pencegahan stunting di sektor hulu dengan melakukan pendampingan dan pemeriksaan kesehatan calon pengantin tiga bulan sebelum pernikahan, sehingga para calon pengantin akan memiliki persiapan dan perencanaan yang matang dalam berkeluarga," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi prevalensi stunting perlu dilakukan pada 1000 hari pertama kehidupan secara kolaboratif dan sinergis, sehingga upaya tersebut tidak hanya dilakukan pemerintah daerah saja melalui instansi terkait.

"Namun pencegahan stunting ini memerlukan sinergitas lintas sektoral dan peran aktif seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan generasi anak-anak yang sehat, karena kepada mereka inilah masa depan pembangunan bangsa akan diteruskan," katanya.

Baca juga: Pemkab Bantul mantapkan langkah untuk menuju Jejaring Kota Kreatif Dunia