"Suara gemuruh dan dentuman terdengar sampai ke pos pengamatan Gunung Ibu, petir terlihat dalam kolom erupsi," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Richard Chaniago, dalam laporan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Badai petir vulkanik yang timbul saat erupsi terjadi akibat suhu tinggi yang memanaskan ion-ion gas. Situasi itu lantas menimbulkan loncatan muatan listrik.
Badai petir vulkanik yang timbul saat erupsi terjadi akibat suhu tinggi yang memanaskan ion-ion gas. Situasi itu lantas menimbulkan loncatan muatan listrik.
Richard mengatakan erupsi itu terjadi Sabtu pukul 20.08 WIT. Kolom abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat dan barat laut.
Peristiwa letusan itu tercatat pada alat seismogram dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi lebih kurang 9 menit 12 detik.
Setengah jam kemudian pada pukul 20.34 WIT, erupsi kembali terjadi menghasilkan gumpalan asap setinggi satu kilometer. Letusan itu memiliki amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi 127 detik.
"Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata)," ujar Richard.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Letusan Gunung Ibu memicu badai petir vulkanik